• Berhak melaju ke LKS SMK Nasional
Malang, SERU.co.id – Meski bukan menjadi yang terbaik, namun SMK PGRI 3 Kota Malang turut menyumbang prestasi menjadikan Kota Malang sebagai Juara Umum Lomba Kompetisi Siswa (LKS) SMK ke-28 tingkat Provinsi Jawa Timur 2020, di SMKN 3 Boyolangu Tulungagung, Senin-Kamis (27-30/1/2020).
SMK PGRI 3 (Skariga) Kota Malang meraih 2 medali emas dan 1 perak, dari total perolehan Kota Malang, yaitu 7 medali emas, 5 medali perak dan 4 medalu perunggu. Sehingga mengusung Kota Malang berhak melaju ke LKS SMK Nasional di Banjarmasin, pada Juni 2020 mendatang.
Adalah Moch. Asyral Difa Alfandy (siswa kelas 12 RPA) meraih juara 1 (medali emas) bidang lomba Cloud Computing, Yusuf Ardiyanata Febrian (siswa kelas 12 RPA) meraih juara 1 (medali emas) bidang lomba Web Technology, dan Toriqul Ulum Nur Abdul Aziz (siswa kelas 12 BOA) meraih juara 2 (medali perak) bidang lomba Autobody Repair.
“Apapun hasilnya kami bersyukur bisa mensupport Kota Malang menjadi juara umum keempat kalinya. Meski secara institusi pendidikan, kami merasa kurang puas. Bukan tentang persaingan yang ketat, namun karena sistem penilaiannya subyektif, bukan obyektif,” ungkap Lukman Hakim, Kepala SMK PGRI 3 Malang, kepada SERU.co.id, usai menyerahkan hadiah pembinaan masing-masing dari sekolah berupa potongan SPP selama 6 bulan.
Disebutkan Lukman, model soal sudah berkualitas dimana bobot soal setara WSC dan LKS SMK tingkat nasional. Namun, yang disoroti oleh peserta dan pembina adalah hasil LKS SMK Jatim yang sempat menjadi debatable, lantaran tim juri kurang fair dalam penilaian. “Kita mencari yang terbaik untuk mewakili Jatim di ajang LKS SMK Nasional. Harusnya benar-benar yang terbaik, bukan berdasarkan pesanan juara. Ini akan menjadi masukan untuk tahun depan, tim juri harus diseleksi,” tegasnya.
Bagi Yusuf Ardiyanata Febrian, raihan ini tak disangkanya. Pasalnya, meski persiapan sejak Oktober, namun dirinya sempat hampir kalah saat seleksi di Pra LKS WilkerJatim. “Ya ga menyangka sih. Saat seleksi hampir kalah, untungnya masuk 5 nominasi bidang lomba. Alhamdulillah diberikan rejeki sama Allah SWT,” ungkap Yusuf.
Sementara, Moch. Asyral Difa Alfandy mengaku perjuangannya selama ini membuahkan hasil maksimal. Beberapa kali belajar memodifikasi aplikasi dan seringkali menemui kendala, berkat pengalaman menemui ragam masalah dia bisa menyelesaikannya. “Hari pertama, aplikasi sempat down dan error ga tau kenapa. Sehingga nilainya kurang memuaskan. Di hari kedua, saya mencoba maksimal untuk mengejar ketertinggalan. Alhamdulillah, malah dapat nilai terbaik dan telak jauh dengan kontestan lainnya,” beber Asyral.
Sedangkan, Toriqul Ulum Nur Abdul Aziz, mengaku sedikit gemas lantaran selisih nilainya hanya 0,1 dengan juara 1. Padahal Toriq mengaku lebih unggul telak dalam 3 job dari total 5 job. “Nilai total saya 79,3, juara 1 nilainya 79,4. Kebetulan dia teman prakerin di Toyota jadi tahu gimana kinerjanya. Dan peserta lainnya juga mengira saya yang menang. Saya kecewa dengan sistem penilaian yang kurang fair,” terang Toriq, yang mengaku dirinya lebih menguasai keilmuan setelah Prakerin, dan pemantapan di sekolah.
Penyerahan penghargaan kepada para jawara diberikan di sela Kuliah Tamu oleh Mr Yoshitaka Kitta (Executive Coordinator Technical Services Divison PT. Astra Daihatsu Motor), di Aula SMK PGRI 3 Malang, Jumat (31/1/2020) sore. “Dimana pun kalian mengisi posisi pekerjaan, yang dibutuhkan adalah teamwork, melalui kerjasama dan komunikasi yang baik. Dan kompetisinya pun juga bersama-sama untuk menjadi yang terbaik. Kami sangat bangga, kalian adalah calon tenaga ahli muda di Indonesia,” apresiasi Mr Yoshitaka Kitta. (rhd)