Gebyar Seni dan Budaya Gunung Kawi 2022 Untuk Kembali Geliatkan Perekonomian

pertunjukkan seni dalam gebyar seni dan budaya gunung kawi 2022
Pertunjukkan seni dalam Gebyar Seni dan Budaya Gunung Kawi 2022. (foto: wul)

Sehingga masyarakat di sana terpacu untuk kembali menghidupkan pariwisata, meningkatkan perekonomian dengan mengadakan bazar UMKM. Dan tak kalah adalah mengenalkan kembali budaya tradisional kepada kawula muda.

“Karena dengan zaman sekarang kan anak-anak sudah main gadget ya. Alhamdulilah dengan adanya sanggar, sanggar yang dibentuk oleh Yayasan Ngesti Gondo, dari Yayasan Ngesti Gondo sendiri sudah membuat sanggar untuk anak-anak. Yang bukan hanya dari Gunung Kawi tapi bebas dari manapun boleh ikut itu tujuannya untuk melestarikan seni budaya,” papar Yayok.

Bacaan Lainnya

Dalam malam puncak kegiatan dimana diselenggarakan selama tiga hari ini, mereka menampilkan berbagai tarian dan kesenian tradisional. Hal tersebut disambut luar biasa oleh masyarakat sekitar maupun wisatawan yang berkunjung ke wisata tersebut.

“Kita fokus ke kesenian daerah, kalau yang modern sudah banyak mbak, tapi kalau yang murni kesenian daerah kan masih sangat-sangat jarang pencintanya. Yang menyukai itu sangat jarang, alhamdulillah antusias masyarakat juga sangat bagus,” jelasnya.

Kegiatan ini merupakan kegiatan perdana yang mereka gelar di penghujung tahun, biasanya para warga Gunung Kawi menggelar kegiatan tahunan yakni ‘Satu Suro’. Namun, karena dampak Covid-19 kegiatan rutin tersebut harus vakum. Untuk kedepannya Yayok masih belum tahu ‘satu Suro tersebut akan digelar lagi atau tidak.

Gebyar Seni dan Budaya Gunung Kawi 2022 selain menjadi sumbangsih perekonomian, aktifitas ini juga untuk memberikan hiburan para masyarakat di perdesaan dan juga mengalihkan dari kegiatan-kegiatan negatif yang telah dilarang oleh pihak kepolisian. Seperti, larangan adanya konvoi, pesta miras dan pesta kembang api dalam perayaan pergantian tahun.

“Dibulan-bulan seperti ini kan yang ramai kota, nah kita pingin di pedesaan-pedesaan itu juga ikut merasakan,” jelasnya.

Diketahui, terdapat 21 stand UMKM yang terjejer rapi di pagelaran tersebut, yang menyuguhkan berbagai makanan tradisional dan juga olahan masyarakat setempat. (wul/ono)

Pos terkait