Dio Airlangga
202010200311013
Kelas: 5A
Sedekah bumi merupakan sebuah budaya yang telah menjadi tradisi masyarakat di desa bulu kecamantan sugihawaras kabupaten bojonegoro, tradisi merupakan suatu kebiasaan yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian yang turun temurun dari kehidupan suatu kelompok masyarakat. Salah satu tradisi masyarakat yang sampai sekarang masih tetap eksis dilaksanakan serta menjadi rutinitas yang dilaksanakan pada bulan syura atau 1 muharam. Masyarakat terlihat sangat antusias dalam melaksanakan tradisi sedekah bumi, baik dari kalangan anak-anak, dewasa, dan tua. Semua masyarakat ikut andil dalam pelaksanaan. Hal tersebut terlihat dari kerelaan masyarakat setempat untuk menyedekahkan hasil panen buminya yang berupa padi (beras), jagung, sayur-sayuran, dan buah-buahan untuk pelaksanaan sedekah bumi.
Sedekah bumi juga ada yang memberi nama nyadran, apakah anda tau tentang nyadran? Nyadang merupakan suatu acara bersih desa yang bertempatan disubuah punden atau tempat yang dianggap sakral oleh masyrakat tempat tersebut. Nyadran juga di pahami sebagai penghubung dari sang le;uhur dan, manusia, dan sang pencipta.
Pinisepuh yang memimpin pelaksanaan sedekah bumi (Nyadran) juga menginstruksikan kepada masyarakat untuk mengikuti pelaksanaan sedekah bumi dengan baik dan tertib hingga selesai. Sebagai penghormatan masyarakat kepada leluhur yang telah wafat, maka pinisepuh memimpin doa bersama untuk almarhum dan almarhumah leluhur di makam. Makam leluhur yang terkenal dan sering dikunjungi dalam pelaksanaan sedekah bumi yaitu makam “Mbah lomo, mbah kaki atas”. Pinisepuh juga melakukan ritual seperti menyiram air di atas makam leluhur, menabur bunga, dan wangi-wangian “kemenyan”, menaruh telur ayam, kemudian melantunkan doa kembali. Setelah itu, semua masyarakat yang mengikuti prosesi sedekah bumi (Nyadran) makan bersama di tempat tersebut. Terdapat sekitar sepuluh “ambeng” yang diletakkan dalam “tampah” atau tempat makanan dari rajutan bambu. Semua masyarakat terlihat rukun satu sama lain, sehingga solidaritas masyarakat terjalin sangat erat. Makanan yang ada di tempat dianggap masyarakat sebagai makanan yang mengandung banyak berkah dari Allah SWT.
Pelaksanaan (Nyadran) juga disertai dengan penampilan seni budaya daerah yang ada, seperti pagelaran tabuh gamelan, seni tari (tayuban), dan pagelaran wayang. Kesenian budaya daerah ditampilkan langsung oleh masyarakat setempat. Meskipun pelaksanaannya dari pagi hingga malam, masyarakat masih sangat berantusias mengikuti pagelaran seni budaya tersebut. Dalam pelaksanaan sedekah bumi (Nyadran) selain melibatkan kalangan tua juga melibatkan anak-anak, remaja, dan dewasa. Tujuan dari hal tersebut yaitu agar supaya budaya sedekah bumi (Nyadran) tidak menjadi luntur atau ditinggalkan oleh generasi muda selanjutnya. Pinisepuh sebagai tokoh masyarakat memberikan pengetahuan tentang sedekah bumi (Nyadran) baik dari segi pelaksaaannya dan juga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya kepada para generasi muda.
Adapun tujuan pelaksanaan sedekah bumi (Nyadran) adalah memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa hal tersebut dapat memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat di masa mendatang. Harapannya, dengan diadakannya sedekah bumi (Nyadran) setiap tahunnya, maka hasil bumi akan melimpah di tahun berikutnya. Tujuan lain dilaksanakannya sedekah bumi (Nyadran) oleh masyarakat yaitu seperti mengingat para leluhur yang telah meninggal dunia, jasa-jasa leluhur dalam usahanya melakukan pembukaan lahan (babat alas) yang sampai sekarang ditempati masyarakat untuk membangun rumah tinggal dan mencari kehidupan. Penghormatan tersebut dalam prosesi sedekah bumi (Nyadran) dilakukan dengan membawa berbagai macam hasil bumi ke tempat dekat pemakaman leluhur. Selain itu, masyarakat juga melaksanakan ziarah kubur dan pembacaan doa bersama untuk para leluhur yang telah meninggal dunia.
Baca juga:
- DPC PDI-P Kota Malang Sembelih 8 Sapi dan 6 Kambing, Bagikan 3.500 Paket Daging Kurban
- Film Komedi Romantis Layar Lebar Berdurasi Panjang bakal Diproduksi di Kota Batu
- UM Sabet Juara Umum Kedua di POMPROV Jatim 2025 dengan Torehan 97 Medali
- Lathifah Shohib Berharap Ritual Ibadah Kurban Menjadi Contoh Baik di Kehidupan Sehari-hari
- Warga Perum Jasatirta Ikhlas Berkurban untuk Berbagi dengan Sesama