Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkot Malang Bantu Sarana dan Prasarana Pertanian Gapoktan

sutiaji bersama perwakilan petani
BANTUAN SARANA: Wali Kota Sutiaji dan Wawali Sofyan Edy Jarwoko saat penyerahkan bantuan sarana dan prasarana pertanian kepada Gapoktan. (foto:ist)

Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota Malang terus berinovasi untuk memperkuat ketahanan pangan di tingkat lingkungan keluarga, rukun tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). Untuk itu, Pemkot menyerahkan bantuan sarana dan prasarana pertanian kepada gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang tersebar di lima kecamatan di Kota Malang.

Walikota Malang, Sutiaji mengatakan, dalam kesempatan ini juga menghitung hasil dari sampling hasil tanaman padi yang ditanam di tanah dengan luas satu hektar.

Bacaan Lainnya

“Tanam yang satu hektar itu dapatnya 10,5 ton itu kan hitungnya kurang lebih Rp5 juta per kwintal, jadi ada Rp55 juta,” seru Sutiaji di Jalan Pelabuhan Ketapang RW5, Kelurahan Bangkalan Krjadan, Kecamatan Sukun, Selasa (13/12/2022).

Wali Kota menambahkan, dari hasil hitung-hitungan yang telah dilakukan didapati hasil untuk satu bulan, bersih para petani mendapatkan antara Rp4-5 juta.

“Dibagi 4 bulan, ini kan mestinya harus mereka itu. Tapi sudah kami hitung semua biayanya terus tenaga kerjanya dan seterusnya. Artinya kalau dibagi 4 bulan, maka kesejahteraan petani masih,” terangnya.

Meskipun bertani bukan pendapatan utama mereka, namun Sutiaji berharap ada inovasi-inovasi anyar untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Harus ada inovasi-inovasi kalau sekarang mampu 10,5 ton perhektar ya, mudah-mudahan kedepannya bisa jadi 12 ton. Ada penemuan dari salah satu guru besar di Ngawi, itu katanya bisa sampai 17 Ton per hektar dengan pupuk yang diberikan oleh mereka. Sehingga, kesejahteraan petani semakin hari semakin tidak terpuruk lah, kan ini UMK naik tapi penghasilan petani menurun kan kasian,” harap pria berkacamata itu.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi menjelaskan, sebanyak tiga hand traktor yang diberikan kepada tiga kelompok tani. Kemudian 10 power weeder yang berfungsi untuk menyiangi gulma yag berada di antara tumbuhan.

Selain itu juga jaring yang digunakan untuk melindungi biji-biji padi dari serangan burung. Tak ketinggalan pestisida dan racun tikus untuk mengurangi populasi hama tikus yang menyerang tumbuhan padi.

“Kemudian penyampaian bibit tanaman, untuk konsep menanam tanaman yang siap panen. dalam rangka mendukung ketahanan pangan di tingkat keluarga, rukun tetangga maupun rukun RW,” jelasnya.

Selain pertanian, mereka juga menyerahkan bantuan sarana peternakan meliputi, pembudidayaan ikan, ayam kampung sekitar 10 unit ada ayamnya 6, kandang, pakan serta vitamin.

“Dalam rangka menyatukan niatan urban faming dengan kegiatan ternak ayam kampung,” imbuhnya.

Slamet Husnan menambahkan, pihaknya juga menyalurkan bantuan kepada peternak sapi yang terdampak dalam wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) di kawasan Kota Malang.

“Pengganti kematian terkena PMK ada 3 peternak sapi yang mengalami kematian sapinya. Peternak sapi sebesar Rp10 juta dari Kementrian Pertanian per orang,” tutupnya. (ws6/ono)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait