Malang, SERU.co.id – Pemeliharaan taman dan hutan kota yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang terkendala anggaran. Setidaknya ada 86 taman dan delapan hutan kota yang membutuhkan sentuhan pemeliharaan tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya. Menurutnya anggaran untuk pemeliharaan dan perawatan segala fasilitas di taman dan hutan kota tersebut tahun ini sangatlah minim. Berdasarkan taksirannya, anggaran yang dibutuhkan yaitu sekitar Rp4 miliar.
“Kami berharap ada anggaran sebesar kurang lebih Rp3 miliar hingga Rp4 miliar. Itu untuk pemeliharaan keseluruhan bukan hanya perawatan saja,” seru Rahman, Minggu (6/11/2022).
Hal tersebut berdasarkan dengan kondisi tanaman maupun fasilitas taman seperti Penerangan Jalan Umum (PJU) yang ada. Berdasarkan hasil identifikasi DLH Kota Malang sendiri, setidaknya terdapat 4 ribu unit PJU yang sudah tidak berfungsi dari total 9.200 PJU yang ada dibawah kebijakan DLH Kota Malang.
“Sudah sebanyak 4 ribu dari semu titik yang sudah mati di Kota Malang. Sehingga kamu berupaya untuk bisa meminta anggaran untuk itu, khususnya kedepan kami harapkan Kota Malang lebih berseri lagi,” imbuhnya.
Di sisa tahun anggaran ini, salah satu taman yang menjadi atensi untuk pemeliharaan lebih yaitu Taman Shinga Merjosari. Berdasarkan berbagai laporan warga, taman tersebut banyak sekali fasilitas yang sudah mulai rusak dan minim perawatan.
“Kalau yang Taman Merjosari sekarang sudah ada upaya perbaikan, di tahun 2022-2023 ini. Karena kemarin juga ada informasi ada banyaknya genangan di sana. Sehingga akan kita lakukan perbaikan, water flow sistem jaringan drainase akan kita perbaiki di tahun 2023,” terangnya.
