Lebih jauh, dalam peringatan Hari Pangan Sedunia tersebut dapat menumbuhkan kewaspadaan dan semangat memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Walaupun Indonesia jauh dari kriteria krisis pangan, karena memiliki stok pangan yang cukup, tapi kita tetap harus waspada,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menyatakan, Pemprov Jatim mendukung adanya kolaborasi untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Terlebih lagi, Jawa Timur sendiri merupakan wilayah yang memiliki sumber pangan melimpah.
“Esensi dari ketahanan pangan adalah dua. Yakni, memastikan bahwa pangan tersedia dan terjangkau bagi masyarakat. Kebetulan hampir sepertiga masyarakat Jawa Timur ini pekerjaannya sebagai petani, nelayan dan lain sebagainya,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya menaruh harapan besar kepada Badan Pangan Nasional dalam membangun sinergi dari sisi permintaan dan produksi.
“Jawa Timur siap berkomitmen, salah satunya adalah kita mendorong diversifikasi konsumsi pangan kita dengan apa yang tersedia banyak di lokal. Serta mendorong kelola masing-masing pakan,” imbuhnya.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara Badan Pangan Nasional dan UB. Hal itu juga disambut baik oleh pihak UB dalam pelaksanaan GPN.
“Kami dari UB memiliki tiga fungsi, yaitu dalam pendidikan dan pengabdian masyarakat. Dan kita fokus kajian di bidang pertanian dan ketahanan pangan. Tidak hanya di sisi pertanian saja, tapi multi dimensi holistik,” ucap Rektor UB, Prof Widodo. (bim/rhd)
Baca juga:
- Patrick Kluivert Optimis Indonesia Taklukkan China dan Erick Thohir Harap Hoki Kehadiran Prabowo
- Indosat dan GoTo Kolaborasi Luncurkan Sahabat-AI Berkekuatan 70 Miliar Parameter
- Desa Tulungrejo Terpilih sebagai Pemenang Responsible Tourism Awards se-Asia Tenggara
- Soal Penahanan Ijazah, Kepsek SMKN 2 Bagor Tegaskan Bukan Karena Tunggakan, Tapi Prosedur Cap Tiga Jari
- Ribuan Jemaah Haji Indonesia Bergerak ke Arafah, Siap Wukuf Besok!