Dinkes Batu: Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius Masih Nihil

Pesan yang disebarkan oleh Dinkes Batu melalui Media Sosial. (ist) - Dinkes Batu: Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius Masih Nihil
Pesan yang disebarkan oleh Dinkes Batu melalui Media Sosial. (ist)

Batu, SERU.co.id – Merebaknya kasus gagal ginjal akut misterius diperbagai daerah, disikapi secara serius oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Batu. Secara masif Dinkes Batu langsung melakukan berbagai upaya sosialisasi terhadap seluruh lapisan masyarakat warga Kota Batu. Pasalnya, penyakit yang sudah mulai menelan korban jiwa di beberapa daerah ini bilang tidak mungkin mengancam anak-anak di Kota Batu.

Koordinator Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, dr Susana Indahwati  mengatakan, kasus gagal ginjal akut misterius ini belum terdeteksi di Kota Batu. Meskipun demikian, pihaknya tidak berharap hal tersebut terjadi. Dinkes Batu berupaya menyebarluaskan informasi tentang gejala-gejala yang memungkinkan seseorang terkena penyakit ini.

Bacaan Lainnya

“Kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di Kota Batu masih Nihil. Beberapa gejala yang bisa terjadi antara lain, demam atau gejala infeksi lain selama 14 hari, batuk, diare atau mual muntah dan tidak kencing dalam 6-8 jam,” serunya.

Dokter Susan, panggilan akrabnya menjelaskan, penyakit ini bisa menular pada anak usia 0 -18 tahun. Selain gejala yang sudah tersebut, pasien saat buang air kecil, warna kencing seperti teh. Selain itu juga didiagnosa gagal ginjal akut yang belum diketahui penyebabnya oleh dokter penanggung jawab.

“Penderita tidak mengalami kelainan ginjal sebelumnya,” ungkapnya.

Dokter Susan juga menekankan, upaya untuk menghindari terkena penyakit ini, antara lain menjaga perilaku hidup bersih dan sehat serta menjaga daya tahan tubuh anak agar tidak mudah sakit. Orang tua juga perlu memperhatikan tanda tanda kewaspadaan dini gagal ginjal akut pada anak. Dokter Susan juga menyarankan agar tidak memberi sembarang obat saat anak sakit.

“Konsultasikan dulu kepada dokter, sehingga dokter bisebwri resep obat yang tepat” pungkasnya. (dik/mzm)


Baca juga:

Pos terkait