Lumajang, SERU – Bupati Lumajang Thoriqul Haq M.Ml menggelar jumpa pers di Panti PKK kabupaten Lumajang pada Senin (23/12/19) terkait pencapaian atas kinerjanya dalam mewujudkan 20 Program Janji Bupati dan Wakil Bupati Lumajang selama tahun 2019.Bupati dari Politisi PKB yang akrab disapa Cak Thoriq ini,menyampaikan beberapa persoalan yang harus di selesaikan pada tahun depan.Kepada Awak Media Bupati mengajak membangun Optimisme,guna percepatan pembangunan di wilayah Lumajang.Selasa (24/12/19).
“Tahun 2019 ini adalah melakukan langkah-langkah berkenaan dengan kegiatan Progres yang lebih nyata lagi dalam tahun yang akan datang”, tutur Bupati mengawali jumpa persnya.
Menurutnya,ada beberapa Program Kerja yang harus di targetkan rampung pada tahun depan,seperti Perencanaan Kepariwisataan,Daya Saing Produk,baik sektor Pertanian maupun UMKM,dan perencanaan berbagai Event untuk kegiatan yang akan datang.
Tambahnya,ada pula persoalan mendasar yang dihadapi saat ini dan harus segera di tuntaskan.persoalan tersebut tidak jarang menjadi persoalan yang membutuhkan banyak tuntutanya, semisal persoalan Timbangan Pasir yang tidak kunjung selesai hingga bertahun-tahun.
Persoalan dasarnya berefek pada persoalan-persoalan lain yang berakibat atas stimulan problematika pasir yang ada,seperti konflik sosial.Di contohkan, persoalan Urang Gantung Sukosari , pembacokan di Sumberwuluh، dan Jalan Tambang yang konfliknya tidak hanya sekedar persoalan Sosial saja tetapi juga perebutan Income Ekonomi masing-masing pelaku tambang.
“Jika runtutan itu hanya di pikir salah satu pihak saja, tentu tidak bisa mengurai persoalan yang kompleks ini.Oleh karenanya penutupan Timbangan Pasir ini menyelesaikan runtutan banyak hal”, terang Bupati.
Begitu persoalan ini bisa di uraikan, paparnya,maka tahapan berikutnya adalah menyelesaikan persoalan yang ada.”Apakah dengan menutup timbangan ini bisa menyelesaikan persoalan,tidak,namun mengurai masalah, iya”, tegas Cak Thoriq.
Bagi Dia,ide membangun terminal Induk Pasir Terpadu atau Stockpile Pasir oadalah solusi untuk mengatasi berbagai macam permasalahan yang ada di tambang pasir Lumajang.
Meski demikian,bukan berarti segala polemik dan persoalan tambang pasir akan terselesaikan.Kata Bupati, pihaknya harus melakukan langkah-langkah bersama, dengan melakukan MOU dengan Pemprov Jatim melalui BUMD Kabupaten lumajang dan Pemprov Jatim yang sudah di ketahui bersama ,MOU nya sudah selesai di teken.
‘Hingga kami bisa mengukur terminal pasir terpadu ini menyelesaikan problem misalnya pajak daerah atau pajak pasir, stockpale yang hampir semua tidak mempunyai ijin dan perijinan lainya terkait tambang”, ujarnya.
Dengan langkah penyelesaian ini,Kata Dia,Tata Kelola Niaganya dan Pajak Pasirnya bisa terkontrol,dan ijin yang di keluarkan oleh Pemprov bisa di pantau.
“Sekarang sebanyak 600 perusahaan Tambang Pasir masih antri menunggu perijinan di keluarkan tapi kita telah mengajukan moratorium”, sebut Bupati.
Selain itu persoalan yang segera di tuntaskan adalah, pungutan pajak di obyek wisata taman nasional Ranupane.”Dalam koridor ketentuan yang ada di taman Nasional memang ada peraturan retribusi atau pendapatan bukan pajak yang masuk pada APBN”, tandasnya.
Taman nasional itu masuk APBN dan mereka mempunyai hak memungut retribusi sebagai bagian dari pendapatan bukan pajak.
“Persoalannya di satu sisi kami ingin mengembangkan potensi wisata yang ada di Ranupane ini sebagai wisata unggulan kami. Tetapi kami harus ada yang di koordinasikan yang tidak sesederhana yang di bayangkan”, tambah Bupati.
Maka kami telah membicarakan ini untuk memastikan semua sektor itu bisa di selesaikan dan di koordinasikan,bahwa ini fakta yang harus kita ambil langkah-langkah untuk di selesaikan.
“Saya mengerti Taman Nasional mempunyai tata aturan yang jelas namun masyarakat juga yang melalui jalur menuju taman Nasional itu ke luar kabupaten sebagai akses transportasi saya kira harus di maklumi”, ucap Cak Thoriq.
Selain itu, terkait Jalan Tol yang sudah di pastikan masuk di wilayah Lumajang seiring terbitnya Perpres 80 th 2019,bahwa Tol Lumajang menjadi prioritas di 2020.
“Dahulu ( jalan tol) di anggap banyak orang sebagai suatu hal yang mustahil namun sekarang telah menjadi kenyataan,ada banyak argumen yang mengatakan apa mungkin Jalan Tol sampai lumajang”, ungkap Bupati.
Dia menuturkan,sama seperti harapan kami bahwa Jalan Tol itu adalah impian kita dan harapan kita,maka penting bagi kita untuk membangun Optimisme .Begitu harapan Jalan Tol untuk Kabupaten Lumajang menjadi bagian dari keinginan yang telah kita raih.Ini akses yang harus kita buka ruangnya agar kita bisa mendapatkan prioritas investasi yang masuk.
Di tambahkan,bukan tidak mungkin nanti pada waktu yang akan datang pembangunan pelabuhan Tanjung Tembaga bisa terwujud,karena ini akan menjadi bagian satu kesatuan dari akses jalan tol yang akan masuk di Lumajang.Artinya di waktu yang akan datang memungkinkan untuk distribusi logistik.Sebab pelabuhan Tanjung Perak kedalaman hanya 14-15 meter, sedangkan di pelabuhan Tanjung Tembaga kedalaman bisa mencapai 20 meter.
“Saya hanya berharap bagaimana tol ini bisa berdampak pada perbaikan dan peningkatan ekonomi,akses produk UMKM semakin ada ruang yang lebih untuk pangsa pasarnya maupun distribusi barangnya dan daya belinya”, katanya.
Efek yang lain adalah kita juga telah mendapatkan anggaran dari pusat senilai 4,94 miliar untuk pelebaran Jalan Nasional Probolinggo-Lumajang.”Itu dahulu menjadi bagian dari apakah mungkin itu kita dapat kan”, tutur Bupati.
Oleh karenanya tahapan demi tahapan akan terus di lakukan ,bahwa ada persoalan yang di urai satu persatu terkait pelayanan di akui juga dan tahun depan akan segera di perbaiki.
Sementara pada jumpa pers kali ini,Bupati menyampaikan Feedback (umpan balik) media terhadap kegiatan Pemerintah Kabupaten Lumajang.Bupati mengajak kepada para Awak Media bersama-sama membangun Optimisme.Hal ini untuk mendukung percepatan pembangunan di wilayah Lumajang .Sebab pihaknya telah bekerja keras bagaimana supaya publikasi di luar ini positif tentang Lumajang.
“Kalau ini di bangun kerjasama yang kuat saya yakin ada percepatan pembangunan yang luar biasa di Lumajang.Namun sebaliknya jika tidak ada kerjasama yang baik ini merupakan problem bagi pemkab Lumajang”, terang Cak Thoriq.
“Membangun rasa optimisme ini yang ingin kami sampaikan kepada teman-teman wartawan agar mengerti akan konsep yang sedang dia bangun “, pungkasnya.(thr).