Malang, SERU.co.id – RSSA Malang hingga saat ini masih menangani beberapa korban Tragedi Kanjuruhan. Sebanyak 11 korban masih dirawat di rumah sakit tersebut, empat diantaranya masih belum sadarkan diri.
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSSA Malang, dr. Syaifullah Asmiragani, Sp.OT(K) mengatakan, 11 korban korban tersebut ditempatkan di ruang berbeda. Enam korban termasuk yang kritis ditempatkan di dalam ruangan di Intensive Care Unit (ICU). Sedangkan lima sisanya menjalani perawatan medis di ruangan HCU (High Care Unit).
“Di ICU ada yang masih kritis empat, yang dua sudah sadar,” seru Syaifullah, sembari menambahkan dari 12 pasien, seorang pasien dipulangkan karena dianggap sembuh, sehingga tersisa 11 pasien.
Korban yang kritis tersebut masih belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. Menurutnya, empat korban tersebut mengalami trauma, gangguan pernafasan hingga patah tulang.
“Mereka ada gangguan di pernafasan, terus patah tulang di tangan, kaki dan wajah. Keempatnya masih menggunakan alat bantu nafas (ventilator),” imbuhnya.
Disebutkannya, gangguan pernafasan disebabkan oleh kurangnya oksigen akibat berdesakan. Sedangkan luka-luka tersebut dikarenakan terinjak.
“Yang pasti bisa dikarenakan kekurangan oksigen (hipoksia). Bisa karena menghirup gas (beracun) dan bisa diakibatkan berdesakan atau terjatuh, lalu terinjak,” bebernya.