“Semua pasti merasakan kehilangan. Harapannya agar kasus ini segera tuntas,” ucapnya.
Hal serupa juga dirasakan oleh Devi Ato yang kehilangan dua putri kandungnya. Kedua putrinya tersebut berangkat menonton laga Arema FC menjamu Persebaya di Kanjuruhan bersama mantan istrinya yang juga meninggal dunia.
Kedua putrinya tersebut yaitu Naila (13) dan Natasya (16), biasanya kedua anaknya tersebut menonton Arema FC bersama Devi. Namun saat itu, Devi tidak ikut menyaksikan, dikarenakan masih bekerja.
“Saya saat itu bekerja, dapat kabar dari teman. Saat itu saya ditelfon, dan dia bilang ‘he cepetan ke sini, anakmu!’. Dia hanya bilang seperti itu, terus saya menyusul ke sana,” kata Devi.
Sesekali dirinya tak kuasa menahan air matanya, dirinya sedih dan kesal. Dirinya berharap, agar kejadian tersebut dapat diusut tuntas, kalau perlu oknum penembakan gas air mata tersebut dihukum seberat-beratnya.
“Saya sering kena gas air mata, tapi yang itu bukan lagi gas air mata, itu racun. Kalau bisa hukum mati, pelakunya itu,” pungkasnya. (bim/mzm)
Baca juga:
- Wali Kota Nurochman: Musda VI PKS Kota Batu, Dorong Kolaborasi untuk Kemajuan Daerah
- Pimpin Patroli Gabungan, Wali Kota Eri Cahyadi Pastikan Surabaya Aman dan Kondusif
- Dibanjiri Wisatawan Saat Libur Panjang, Polisi Lakukan Pengamanan di Sejumlah Tempat Wisata
- Ungkap Dugaan Kebocoran Pendapatan, DPRD Kota Malang Usulkan Audit Retribusi Pasar
- Dishub Sebut Arus Lalin Melonjak 10 Persen, Dampak Libur Panjang dan Awal Kuliah