Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melancarkan berbagai upaya dalam meminimalisir dampak atas tragedi Kanjuruhan. Dampak tersebut seperti trauma mendalam yang dialami oleh warga Kota Malang yang menjadi korban kejadian tersebut dengan menyediakan trauma healing.
Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji mengatakan, Pemkot menyediakan program trauma healing dikhususkan terhadap anak-anak.
“Yang menjadi perhatian bagi kami adalah trauma anak-anak, karena anak melihat orang tuanya terinjak, sesak nafas, dan ini pasti membekas. Maka, trauma healing yang kami lakukan adalah konseling pada anak maupun keluarga yang memang membutuhkan,” seru Sutiaji, saat ditemui di Posko Layanan Informasi, Senin (3/10/2022).
Menurutnya, sepak bola adalah olahraga yang diminati oleh berbagai kalangan. Tidak terpaut usia, baik itu muda maupun yang tua.
“Usia tiga tahun diajak nonton bola, lalu sembilan bulan diajak nonton bola, itu karena selama ini damai-damai aja dan ini tontonan yang menarik. Alhamdulillah yang berusia sembilan bulan selamat,” imbuhnya.
Ia juga mengatakan, tragedi Kanjuruhan tersebut merupakan musibah. Dirinya berharap, dari kejadian tersebut akan terdapat suatu pelajaran bagi semua pihak.
“Ini musibah bersama, kita nggak mencari siapa yang salah siapa yang benar. Jangan sampai ada stigma Malang membuat rusuh, jangan sekali lagi. Karena ini warga saya, dan saya nggak ikhlas,” pungkasnya. (bim/ono)
Baca juga:
- Lanud Abd Saleh Dapat Kejutan Tumpeng HUT TNI dari Polres Malang
- Bupati Jember Sapa Masyarakat, Paparkan Realisasi Program Unggulan Pemkab Jember
- Mobil Hardtop Masuk Jurang di Kawasan TNBTS, Satu Keluarga Luka-Luka
- Wali Kota Malang Tegaskan Tak Ada Kunjungan Luar Negeri Pakai APBD
- Banyak Petani di Kabupaten Malang yang Beralih Tanam Jeruk