Malang, SERU.co.id – Selalu ada yang beda dan baru dari IKIP Budi Utomo (IBU) Malang. Jika biasanya yudisium digelar secara formal dan tegang lantaran menunggu pengumuman kelulusan. Yudisium kelulusan mahasiswa program akhir IBU Malang Tahun Akademik 2021/2022 sangat santai, dikemas suasana gembira dalam ‘IBU Garden Night Heppiee’ berkonsep pesta kebun.
Sekitar 668 mahasiswa akhir dari Fakultas Pendidikan Ilmu Eksakta dan Keolahragaan (FPIEK), serta Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial dan Humaniora (FPISH). Laiknya pesta kebun, mereka bebas menikmati berbagai hidangan makan malam, seperti bakso, siomay, sate dan lainnya. Mahasiswa tumplek blek di halaman parkir Kampus C, Jalan Citandui No.46 Kota Malang, Jumat (12/8/2022) malam.
“Kita (IKIP Budi Utomo) mencoba mencari suasana dan mencari momen yang bisa membawa para mahasiswa bergembira. Biasanya yudisium itu kan formal, kali ini dikemas berbeda dengan konsep pesta kebun dan suasana gembira,” seru Sam Rektor, sapaan akrab Rektor IKIP Budi Utomo, Dr Nurcholis Sunuyeko MSi, disela rangkaian yudisium, Jumat (12/8/2022).

Menurutnya, yudisium merupakan pengumuman kelulusan para mahasiswa yang harus disyukuri dan dirayakan dengan gembira. Baik bagi yang lulus maupun belum berkesempatan lulus pada semester ini. Meski secara umum, ditargetkan 100 persen mahasiswa semester 8 lulus tepat waktu.
“Yudisium ini dilaksanakan dalam dua gelombang. Pada gelombang pertama ini, kelulusannya sudah di atas 70 persen dari total seluruhnya. Sisanya akan ikut di yudisium selanjutnya, dan semoga bisa lulus 100 persen,” tegasnya.
Sebelum yudisium dimulai, IKIP Budi Utomo mengarak para mahasiswa semester akhir peserta yudisium ini keliling Kota Malang pada sore hari. Mereka menaiki 35 angkutan umum atau mikrolet yang ada di Kota Malang, sebagai sarana transportasi.
“Kita mencarter 35 mikrolet untuk menjemput mahasiswa dari kos-kosan, kemudian keliling Kota Malang, dan finish disini (Kampus C IKIP Budi Utomo). Ini cara kita dengan bersyukur dengan mengajak gembira dan berbagi rejeki bersama masyarakat. Baik itu supir angkot, pelaku UMKM untuk hidangan makan malam, dan lainnya, agar ikut merasakan kebahagiaan karena perekonomiannya ikut berjalan,” beber Sam Rektor.
