Malang, SERU.co.id – Belakangan ini dunia medis dihebohkan dengan penyebaran wabah penyakit cacar monyet atau Monkeypox di berbagai negara. Sebagaimana diketahui penyakit tersebut kini telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai global health emergency (darurat kesehatan global), Sabtu (23/7/2023) lalu.
Menyikapi kondisi ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi kemunculan wabah cacar monyet. Dirinya juga mengaku, hingga kini belum terdeteksi terkait sebaran penyakit tersebut khususnya di Kota Malang.
“Perlu diantisipasi, kesadaran dan kedisiplinan kita di dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. Sejauh ini (di Kota Malang) tidak ada laporan,” seru Husnul, Jumat (29/7/2022).
Berdasarkan instruksi Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), melalui Surat Edaran (SE) No HK.02.02/C/2752/2022, dalam surat tersebut Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk terus memantau dan melaporkan terkait perkembangan wabah tersebut.
“Kita sudah ada informasinya, kita kasihkan ke teman-teman di wilayah, Puskesmas, Rumah Sakit hingga Klinik. Supaya mereka tahu apa itu cacar monyet. Setelah tahu, mereka bisa edukasi masyarakat yang datang ke Faskes (fasilitas kesehatan, red),” imbuh Husnul.
Berdasarkan informasi tertulis dari Kemnkes RI, wabah cacar monyet atau Monkeypox merupakan tergolong dalam penyakit zoonosis. Artinya Monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang pengerat seperti monyet hingga tikus yang terinfeksi.
Proses penularannya sendiri ketika terdapat kontak langsung dengan hewan terinfeksi melalui gigitan atau cakaran, manusia atau pasien yang terkonfirmasi. Masuknya virus tersebut bisa melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan, juga selaput lendir (mata, hidung, atau mulut).