Lapor Hotline Dibuka, Korban Eksploitasi SPI Bertambah

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto. (ist) - Lapor Hotline Dibuka, Korban Eksploitasi SPI Bertambah
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto. (ist)

Batu, SERU.co.id – Korban kasus SPI kini mulai berani lapor setelah adanya Hotline yang disediakan oleh Polda Jatim dan Polres Batu. Terkini, pelapor melalui Hotline bertambah 8 orang. Dengan demikian, sampai hari Kamis, (14/7/2022) total korban eksploitasi ekonomi SPI menjadi 14 orang.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto mengatakan, sejak dibukanya nomor hotline oleh Polda Jatim maupun Polres Batu, satu per satu korban eksploitasi ekonomi yang merupakan alumni sekolah tersebut mulai berani melaporkan diri. Eksploitasi terhadap siswa SPI diduga terjadi sejak tahun 2009 silam.

Bacaan Lainnya

“Sampai hari ini ada 8 orang yang sebelumnya ada 6 orang. Saat ini korban eksploitasi ekonomi yang dilakukan di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) menjadi 14 orang,” serunya.

Kombes Pol Dirmanto menyebutkan, pada tanggal 12 Juli 2022 ada lima orang yang mengadukan kasus eksploitasi ekonomi. Selanjutnya, tanggal 13 Juli 2022 pengaduan bertambah lagi 2 orang. Sampai hari Kamis 14 Juli 2022  Pukul 14.00, bertambah lagi 1 orang korban yang merasa dirugikan terkait eksploitasi ekonomi tersebut

“Pengadu pada tanggal 12 Juli di hotline kami ada 5 orang, saya sebutkan disini. Pertama, saudari EE, alumni SPI angkatan 7. Beliau disini, sesuai keterangan yang bersangkutan disuruh membersihkan sungai, mengangkut batu, pasir dan mencangkul di sawah, serta menjadi sales competition,” beber Kombes Dirmanto.

Selain itu, ada juga korban berinisial STHN yang merupakan alumni angkatan 11. Korban mengaku menjadi korban eksploitasi ekonomi dengan bekerja sebagai pengelola Kampung Kids dan berperan sebagai tour guide. Tidak hanya itu, STHN bertugas menyediakan sarana dan prasarana kegiatan makan apabila ada tamu di sana.

“Ada juga yang lainnya, seperti KTU, angkatan 9 dan IA. IA seorang perempuan yang ikut menempuh pendidikan di SPI, tetapi tidak sampai lulus. Bentuk eksploitasinya adalah membangun Kampung Kids,” ungkapnya lagi.

disclaimer

Pos terkait