“Tantangan yang dihadapi jelas ya, kita lihat beberapa situasi di luar dimana konflik terjadi seperti terorisme dan perang. Belum lagi dari sisi ekonomi juga SDM, ini yang harus kita lihat,” lanjutnya.
Pihaknya juga akan siap untuk turut serta dalam mengkaji terkait ketahanan nasional. Sehingga harapan mengenai kolaborasi antara pemerintah dan dunia pendidikan dapat terealisasi.
“Ini harapannya ada kolaborasi yang jelas, kita bersama dengan pemerintah dalam hal ini Menhan, bahwa kita akan membackup di beberapa hal,” kata Andy.
Sementara itu, Rektor Prof Widodo, SSi MSi PhD MedSc mengatakan, dengan inovasi-inovasi yang dimiliki saat ini diharapkan UB bisa berperan dalam pembangunan bangsa.
“Di FILKOM kita mengembangkan sistem pertahanan negara melalui sistem drone. Sementara di FMIPA sedang bersinergi dengan PT Pindad untuk menghasilkan material amunisi mandiri buatan dalam negeri,” katanya.
Prof Widodo menambahkan, UB tidak bisa berjalan sendiri sehingga perlu kerjasama, sinergi, dan arahan dari semua pihak termasuk Kementerian Pertahanan.
Kuliah Umum ini diikuti oleh 37 dekan dari seluruh Indonesia, berpusat di FIA UB dan diselenggarakan mulai Jumat-Senin, (1-4/7/2022). Kehadiran Menhan Prabowo Subianto, juga dihadiri pula oleh jajaran petinggi TNI-POLRI di Malang Raya. Seperti Danrem 093/Bdj, Dandim 0833/Kota Malang, Kapolresta Malang Kota, dan lainnya. (bim/rhd)
Baca juga:
- Bupati Jember Sebut Koperasi Merah Putih Dukung Ekonomi Kerakyatan Entaskan Kemiskinan
- UMM Lepas 3.010 Mahasiswa KKN Berdampak dalam Ketahanan Pangan dan Pelestarian Lingkungan
- Dugaan Jual Beli Pj Kades di Pamekasan Jadi Atensi Serius KPK
- 80.000 Koperasi Merah Putih Se-Indonesia Diluncurkan, Pemkot Malang Bangkitkan Potensi Ekonomi Berbasis Kelurahan
- Tom Lembong Ajukan Banding atas Vonis 4,5 Tahun Penjara Kasus Impor Gula