Malang, SERU.co.id – Di tangan Efrida Hartini, warga Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, sampah anorganik yang tidak lagi bisa dipakai, dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai jual tinggi. Tak hanya mengurangi jumlah sampah di daerahnya, wanita tersebut juga ikut serta mendorong perekonomian masyarakat di sekitarnya.
Pelaku usaha dan peduli lingkungan, Efrida Hartini mengatakan, tak hanya mendaur ulang limbah anorganik tersebut, dirinya juga aktif budidaya hasil pertanian dengan memanfaatkan lahan kosong. Ide kreatif tersebut juga ditularkan kepada ibu-ibu yang berada di sekitar daerahnya.
“Kami mencoba untuk menggerakkan masyarakat untuk menyetorkan sampahnya ke bank sampah, kita kelola sehingga dapat menghasilkan rupiah,” seru Efrida Hartini.
Wanita tersebut juga menceritakan, hasil dari aktivitas mereka seperti, seperti baju daur ulang, rajutan dari kantong kresek, ecoprint, hingga limbah kain. Mereka membutuhkan 3 cara untuk mengolah limbah-limbah tersebut, yakni dengan cara dipilah, kompos dan daur ulang.
“Sampah yang sudah disetorkan akan kami pilah, setelah itu mereka (masyarakat) akan mendapatkan tabungan yang bisa diambil 1-6 bulan sekali atau bahkan 1 tahun. Kemudian untuk kompos kebetulan di sini juga ada budidaya maggot milik suami saya,” terangnya.
Untuk pemasarannya, dirinya memanfaatkan media sosial dan menawarkannya dari mulut ke mulut, untuk menjajakan hasil produksi mereka. Tak hanya itu, para wanita kreatif ini juga menyediakan persewaan sehingga barang kreasi mereka bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.
“Kita juga memiliki Asmantoga atau Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga. Harapannya untuk ibu-ibu yang ada di rumah dapat memberikan pengobatan mandiri untuk keluarganya ketika ada yang sakit,” terangnya.