Selama PMK, dirinya juga belum memastikan efek terhadap penjualan kambing ternaknya tersebut. Kendati demikian, dirinya berharap agar dampak yang diterima olehnya tidak terlalu berimbas untuk penjualan.
“Waktu PMK kita standar dan tetap aja. Berjalan aja, kita harus mematuhi pemerintah. Ketika harus ada ijin ya kita patuhi, sehingga bisa sama-sama jalan dan bisa kerja,” tutupnya.
Sementara itu, salah seorang calon pembeli, Bambang mengungkapkan, meski sekarang wabah PMK dirinya akan tetap berniat berkurban. Meskipun ada kekhawatiran, dirinya tetap yakin apalagi wabah tersebut tidak berdampak terhadap manusia.
“Insyaallah tetap berkurban meski dalam kondisi PMK, untuk hewan apa masih belum tahu. Nanti tinggal gini aja, nego sama yang punya, saya minta jaminan yang penting sehat sampai ke tempat penyembelihan,” kata Bambang.
Dirinya juga mengaku, selama memilih hewan kurban nantinya tentu akan lebih selektif dan berhati-hati. Karena dirinya tidak mau, kejadian yang tidak diinginkan terjadi dikemudian hari.
“Saya akan lebih selektif lagi, tapi nggak terlalu khawatir. Kalau adanya jaminan itu ya bagus, yang penting tidak nambah harga,” pungkasnya. (bim/rhd)
Baca juga:
- 1.700 Personel Gabungan Amankan Jalannya Pertandingan Arema FC Vs Persija Jakarta
- Wali Kota Batu Buka ICCF 2025 di Taman Rekreasi Selecta, Dihadiri 258 Jejaring Kota Kreatif se-Indonesia
- MFW 2025 Ekplorasi AI Desainer dan UMKM, dari Malang Go Internasional
- DPRD Surabaya Bahas Rencana Kerja dan APBD 2026, Fraksi PKS Sorot Tajam Soal RDF hingga Pendidikan
- Kota Malang Tuan Rumah Rembug Fiskal APEKSI, Dorong Optimalisasi PAD Berkelanjutan








