Selama PMK, dirinya juga belum memastikan efek terhadap penjualan kambing ternaknya tersebut. Kendati demikian, dirinya berharap agar dampak yang diterima olehnya tidak terlalu berimbas untuk penjualan.
“Waktu PMK kita standar dan tetap aja. Berjalan aja, kita harus mematuhi pemerintah. Ketika harus ada ijin ya kita patuhi, sehingga bisa sama-sama jalan dan bisa kerja,” tutupnya.
Sementara itu, salah seorang calon pembeli, Bambang mengungkapkan, meski sekarang wabah PMK dirinya akan tetap berniat berkurban. Meskipun ada kekhawatiran, dirinya tetap yakin apalagi wabah tersebut tidak berdampak terhadap manusia.
“Insyaallah tetap berkurban meski dalam kondisi PMK, untuk hewan apa masih belum tahu. Nanti tinggal gini aja, nego sama yang punya, saya minta jaminan yang penting sehat sampai ke tempat penyembelihan,” kata Bambang.
Dirinya juga mengaku, selama memilih hewan kurban nantinya tentu akan lebih selektif dan berhati-hati. Karena dirinya tidak mau, kejadian yang tidak diinginkan terjadi dikemudian hari.
“Saya akan lebih selektif lagi, tapi nggak terlalu khawatir. Kalau adanya jaminan itu ya bagus, yang penting tidak nambah harga,” pungkasnya. (bim/rhd)
Baca juga:
- Pemkot Malang Dorong Penguatan Konsultan Lokal INKINDO Jatim Lewat Kemitraan Strategis
- Tamparan Guru Ngaji dan Denda 25 Juta: Antara Pendidikan, Kekerasan, dan Relasi Kuasa
- Smart Tax Persada dan Vesop Bapenda Kota Malang Jadi Percontohan Lombok Barat
- Andy Sasongko Gantikan Didik Adhyotomo sebagai Kajari Batu
- KabagOps Polres Batu Pimpin Apel Pengamanan dan TFG Karnaval Desa Giripurno