Sekjen Kementerian PUPR Sampaikan Dampak Perubahan Iklim di Stadium General UMM

Sekjen Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah saat berkunjung ke UMM. (ist) - Sekjen Kementerian PUPR Sampaikan Dampak Perubahan Iklim di Stadium General UMM
Sekjen Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah saat berkunjung ke UMM. (ist)

Sebagai langkah mitigasi, pemerintah pusat pun telah membangun berbagai infrastruktur, seperti bendungan guna memenuhi kebutuhan air itu sendiri. Pasalnya Indonesia sendiri masih minim daya tampung air setiap tahunnya, dimana hanya dapat menghasilkan 2,73 triliun meter kubik air. Dimana hal tersebut masih dibilang tertinggal dari negara-negara lain, contohnya Amerika dan Australia.

“Pembuatan bendungan ini akan menjadi solusi pemerintah untuk menjaga ketersediaan air bersih di Indonesia. Saat ini kami telah menyelesaikan pembangunan 20 bendungan,” terangnya.

Bacaan Lainnya

Sekjen PUPR tersebut juga merencanakan, jika kedepan pemerintah akan membangun sebanyak 61 bendungan hingga tahun 2024 mendatang. Tak hanya itu, pemerintah juga mencanangkankan berbagai program, guna mendukung ketersediaan pangan di Indonesia.

“Untuk menjaga ketersediaan pangan, pemerintah juga telah menetapkan daerah produksi pangan. Daerah ini bertujuan untuk menyokong kebutuhan pangan daerah maupun nasional,” kata Zainal.

Program pembangunan yang terus digenjot oleh Pemerintah Pusat tersebut disebutkan olehnya, semata hanya untuk keberlanjutan di masa yang akan datang. Hanya dengan itu pula, Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain.

“Juga sebagai pemerataan keadilan sosial di Indonesia. Terakhir, dengan banyak infrastruktur yang ada, diharapkan bisa memudahkan akses antar daerah dan mempererat persatuan bangsa,” pungkasnya.

Sementara itu, Rektor UMM, Dr Fauzan mengatakan, jika dalam menghadapi tantangan tersebut, pihaknya menyiapkan dua skema pembelajaran. Yaitu dengan kualitas pembelajaran akademik yang baik, dan penumbuhan kompetensi leadership bagi mahasiswa.

“Selain mendukung bakat mahasiswa, program CoE (Center of Excellence) hadir dalam rangka meningkatkan interaksi antara mahasiswa dan dunia industri. CoE ini dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa dan tak terbatas pada jurusan asal mahasiswa tersebut,” terang Dr Fauzan. (bim/mzm)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait