Kabupaten Malang Dapatkan Jatah 11 Ribu Ampul Vaksin PMK

Wakil Bupati Malang Didik Gatot subroto(ist)
Wakil Bupati Malang Didik Gatot subroto(ist)

Malang, SERU.co.id– Para peternak dan pedagang hewan di Kabupaten Malang dapat sedikit lega. Pasalnya vaksin impor untuk penanggulangan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kini sudah tiba di tanah air. Kabupaten Malang sendiri mendapatkan jatah vaksin sebanyak 11 ribu ampul.

Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto menjelaskan, dari 11 ribu ampul vaksin akan diutamakan kepada Malang Barat. Yakni Pujon, Ngantang dan Kasembon, mengingat di kawasan ini tercatat 10 ribu hewan ternak. 

Bacaan Lainnya

“Kemudian hari ini pemerintah sudah mengambil langkah-langkah, salah satunya Satgas sudah dilakukan. Kemudian penyediaan anggaran juga sudah kita siapkan, penyediaan anggaran itu tidak kurang Rp3-4 milyar melalui Dinas Peternakan Kabupaten Malang,” seru Didik.

Wabup menambahkan,  proses belanja vaksin berbeda dengan vaksin Covid-19, sehingga hal tersebut membutuhkan sedikit waktu.

“Kalau Covid itu bisa belanja dimasukkan ke Belanja Tak Terduga (BTT) langsung. Kalau ini dimasukkan ke dalam program kerja, kemudian diubah melalui peraturan bupati, maka yang ini seharusnya bisa langsung karena ada mekanisme yang berbeda maka kita butuh waktu seminggu lah,” terangnya.

Tak hanya diperuntukkan kepada hewan ternak yang terpapar PMK saja, vaksin tersebut juga akan didistribusikan kepada hewan  ternak yang sehat. Mengingat penyebarannya tersebut sangat cepat dan mudah. 

Tak hanya Malang Barat, Kecamatan Turen dan kecamatan lainya  juga menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan untuk mendapatkan penanganan serupa. 

“Hari ini, Pak Menteri menyampaikan simbolis di Pasuruan dan Sidoarjo, maka karena ini berkelanjutan, insyaallah surat dari Dinas Peternakan Jawa Timur sudah disampaikan ke Kabupaten Malang,” imbuhnya.

Didik juga mengaku pihaknya berupaya untuk mendapatkan vaksin lebih dari jatah yang disediakan, mengingat populasi hewan ternak di Kabupaten Malang cukup besar. 

“Insyaallah kita ajukan semuanya, kekurangannya nanti kita modifikasi kita kolaborasi dengan anggaran Anggaran Pendapatan Belanja dan Belanja Daerah (APBD),” tutup Didik. (ws6/ono)

Baca Juga :

disclaimer

Pos terkait