Malang, SERU.co.id – Menikmati wisata Heritage Kayutangan di bulan Ramadan bisa menjadi salah satu pilihan untuk menunggu berbuka puasa alias ngabuburit. Ada empat titik yang telah disiapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk pengisi tampilan di sore hari.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Dr Ida Ayu Made Wahyuni, menjelaskan, penampilan live musik tidak lain untuk memeriahkan suasana Kayutangan selama Ramadan dengan pertunjukan musik religi. Sehingga wisatawan atau pengunjung ikut terhibur saat bermain ke Kayutangan saat hari Sabtu dan Minggu.
“Ada empat titik di kawasan Kayutangan memang diperuntukkan untuk tampil, yaitu di depan BNI Heritage, Kayutangan Signage, Gang IV, dan Gang VI. Penampilan ini dimulai pukul 15.30 – 17.30,” seru Ida Ayu Made Wahyuni.
Sedangkan untuk hari ini, Minggu (24/4/2022), yang tampil adalah Hadra Majelis Pemuda Tlogowaru di BNI Heritage, One Band di Gang VI, Hadrah Maratun Mardiyah di Kayutangan Signage, dan Cicilia Elsa di Gang IV.
Salah satu pengunjung Kayutangan Heritage, Ahmad Zaenuri menuturkan, bisa merasakan suasana tenang dan berbeda melihat berbagai pertunjukan musik. Adanya live musik di Kayutangan menjadi rekomendasinya untuk mengajak keluarga.
“Pas lewat saja mas. Lain kali saya akan ajak anak istri datang ke Kayutangan,” ujarnya.
Lain halnya Rudi Harianto mengatakan, dia datang ke Kayutangan mengantar istri berbelanja ke Sarinah. Sambil menunggu istri, dirinya duduk santai menikmati penampilan live musik di depan Kayutangan Heritage.
“Cukup asyik saat menunggu berbuka puasa. Sayang baru hari ini bisa ke Kayutangan, setelah lama bertugas di luar kota,” tutup Rudi. (jaz/mzm)
Baca juga:
- Target Empat Medali Emas, Wali Kota Malang Motivasi Atlet Basket Hadapi Porprov IX Jatim
- Lansia Dilaporkan Hilang Hanyut di Sungai Metro Ditemukan Selamat di Pakisaji
- Bupati Malang Sebut Munas VI APKASI 2025 Wadah Strategis Kuatkan Pembangunan Nasional
- Ratusan Travel Merugi Miliaran Usai Visa Haji Furoda Tak Kunjung Terbit
- Zia Ulhaq Nilai Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis Dorong Pemerataan Pendidikan