Malang, SERU.co.id – Program vaksinasi satu juta dosis telah dicanangkan Kementerian Agama, Polri dan PBNU terealisasi hingga Kota Malang. Target yang diinginkan bisa menyentuh angka lima ribu dosis tidak hanya warga Kota Malang.
Kepala Kemenag Kota Malang, H Muhtar Hazawawi mengatakan, gerakan satu juta vaksin di Masjid Sabilillah ini Kemenag akan mengevaluasi, karena ketika lebaran kurang bisa dilaksanakan. Sehingga target di bulan Ramadan sekitar 5 sampai 10 ribu.
“Saat ini sudah tiga ribu, semuanya iru belum. Ya mudah-mudahan tercapai dan membantu melindungi dari covid saat mudik maupun ketika sampai di lokasi,” seru H Muhtar Hazawawi, Jumat (22/4/2022).
Menurutnya, itu bukan hanya vaksin booster. Tetapi juga melayani vaksin dosis satu dan dua dan tetap menjadi skala prioritas adalah vaksin booster.
“Ini disiapkan 600, tapi jumlahnya nanti belum tahu. Kalau jami kan 600 Ini bergilir ada sembilan tempat,” jelasnya.

Muhtar menjelaskan, lokasi yang disasar bukan hanya tempat ibadah seperti Masjid Sabilillah, juga dilakukan di lingkungan pendidikan di MAN 2 Kota Malang. Lalu, Masjid Jami’, Masjid Manarul Islam Sawojajar, Masjid Agung Al Hidayah, Masjid Pondok Nurul Ulum, Jalan Malik Dalam Buring.
“Sembilan titik tersebut bermacam-macam kuotonya. Kalau MAN 2 bisa 1.500 kalau kemarin 600 kurang lebih, coba masih sasar lebih mudah,” bebernya.
Terlihat animo masyarakat tinggi, karena tidak hanya kalangan dewasa, banyak dari kalangan lansia. Ditambah antrian yang cukup banyak dan masih menerapkan prokes karena suasana di Masjid Sabilillah sebelah utara sangat luas.
“Animo tinggi dilihat kpasitas dulu di Masjid Jami 300 ternyata bisa 600 buktinya. Ini untuk umum semua kalangan semua boleh kabupaten boleh. Semua agama boleh yang penting NIK atau fotocopy KTP,” paparnya.
Di lokasi yang sama, Syntia, mahasiswi asal Lombok menjelaskan, sengaja mengikuti vaksin booster untuk keperluan pulang kampung halaman. Mengingat sudah mendekati dua pekan Hari Raya Idul Fitri.
“Mau pulang kampung mas. Kebetulan kuliah saya sudah selesai,” ungkap Syntia.
Ia mengaku, lebih nyaman dan merasa aman ketika sudah tervaksin. Sudah menjadi keharusan bagi pemerintah memberikan peraturan sekaligus program nyata seperti ini.
“Lebih tenang minggu depan pulang. Kalau balik ke Malang belum tahu ya,” tutupnya. (jaz/mzm)
Baca juga:
- Diskopindag Kota Malang Tepis Isu 57 Koperasi Merah Putih Disusupi Pengurus Titipan
- Mencuat Isu Monopoli, DPRD Kota Malang Dalami Mekanisme Penyelenggaraan Koperasi Merah Putih
- PMI Kota Malang dan Indonesia Sehat Jiwa Resmikan Poli Psikologi, Tekan Angka Bunuh Diri
- Wali Kota Batu Kunjungi Kediaman Korban Bullying di Hari Anti Bullying
- Fatayat NU Kota Batu Siap Dukung Visi Misi Kepala Daerah