Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tak hentinya melakukan langkah-langkah penanganan banjir yang berdampak di sejumlah titik Kota Malang. Dalam hal ini, Pemkot Malang bersinergi dengan elemen Perguruan Tinggi, yaitu Universitas Brawijaya (UB) untuk menyusun masterplan drainase. Dimana ditargetkan akan rampung delapan bulan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Ir Diah Ayu Kusumadewi MT mengatakan, masterplan drainase merupakan suatu solusi penting dalam menyoal isu banjir dan genangan di Kota Malang.
“Masterplan ini diharapkan terintegrasi dengan rencana pembangunan daerah, rencana tata ruang, dan rencana sektoral terkait kebencanaan. Serta mitigasi perubahan iklim dan lain-lain,” seru Diah, sapaannya, dalam forum diskusi bersama akademisi Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB).
Disampaikannya, hasil rekomendasi dari tim ahli tersebut akan menjadi acuannya untuk proyek pembangunan di Kota Malang.
“Masterplan drainase ini (nanti) jadi acuan betul, kitabnya, kita bergeraknya bagaimana. Kita ingin menyelesaikan tidak per titik, tapi seluruh sistem,” ungkap Diah.

Selain itu, tingkat pertumbuhan jumlah penduduk dan aktivitas di Kota Malang, juga berpengaruh kepada kebutuhan ruang dan segala konsekuensinya. Sehingga, perlu adanya sistem terintegrasi dalam memitigasi risiko atas pertumbuhan tersebut.
“Hal itu sangat berpengaruh pada kondisi drainase, seperti dimensi saluran eksisting yang kurang memadai. Juga pengaruh perubahan iklim yang memicu curah hujan ekstrem, hingga kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan,” tutur Kepala DPUPRPKP tersebut.
Pasalnya, langkah-langkah jangka pendek yang terus diupayakan oleh pihaknya, belum juga menjadi solusi atas persoalan banjir di Kota Malang. Sehingga perlu adanya langkah yang lebih komprehensif, untuk menuju target zero genangan pada 2028.
“Masterplan drainase yang akan disusun ini, diharapkan dapat menginventarisasi seluruh saluran dan jaringan. Serta memetakan rencana daerah aliran drainase (DAD), dan merencanakan pengembangan saluran drainase sampai kedalaman peta spasial 1:2.000,” tutup Diah.
Sementara itu, Dekan FT UB Prof Ir Hadi Suyono mengatakan, pihaknya menyambut baik keterlibatan Perguruan Tinggi dalam proses pembangunan di Kota Malang.
“Lewat kerja sama ini, kami berharap bisa memberikan kontribusi nyata untuk turut memecahkan permasalahan perkotaan di Kota Malang, khususnya drainase,” terang Prof Hadi.
Sebagai informasi, tim ahli yang akan dilibatkan untuk mengawal proses penyusunan masterplan drainase. Di antaranya ahli sipil, ahli pengairan, hingga ahli penataan ruang yang dimiliki FT UB.
Selanjutnya, Pemkot Malang lakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) perencanaan drainase dengan FT UB. (ws5/rhd)
Baca juga:
- Babinsa Arjosari Bersama Warga Gotong Royong Rehab Pagar Masjid Jami Fathurrohman
- Babinsa Tunjungsekar Monitoring Penggilingan Padi Jaga Kualitas Gabah
- DPKH Kabupaten Malang Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Hewan Jelang Kurban
- Kenaikan Isa Almasih Serta Libur Panjang Polres Malang Amankan 67 Gereja dan Lokasi Tempat Keramaian
- Polisi Temukan Pelanggaran Plat Nomor dan Kelalaian Berkendara Kasus Christiano Tarigan