Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kadinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif menjelaskan antisipasi DB. (jaz) - Begini Antisipasi Demam Berdarah - Musim Penghujan Belum Selesai
Kadinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif menjelaskan antisipasi DB. (jaz)
Musim Penghujan Belum Selesai

Malang, SERU.co.id – Musim penghujan masih berlangsung menyebabkan banyak genangan air yang tidak jarang sebagai tempat jentik-jentik nyamuk. Perlu diantisipasi penyebaran Demam Berdarah (DBD) dengan berbagai cara.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif mengungkapkan, cara masyarakat supaya mencegah adanya DBD dengan sebisa mungkin melalukan kegiatan rutin kerja bakti. Dimulai dari hal terkecil yaitu dari dalam lingkungan keluarga.

Bacaan Lainnya

“Yang paling penting di dalam rumahnya seperti genangan air pot bunga, tanaman-tanaman,” seru dr Husnul Muarif di Balaikota Malang, Rabu (6/4/2022).

Tidak hanya itu, ia mengingatkan baju-baju yang masih bergelantungan harus segera dicuci. Sarang burung, hingga hewan peliharaan sebisa mungkin untuk dipisah tidak dijadikan satu dalam rumah

“Kalau bisa dilakukan meminimalisir satu rumah, terus rumah lain ini tempat perindukannya berkurang,” imbuhnya.

Dinkes Kota Malang berupaya untuk mengedukasi masyarakat sebagai bentuk pencegahan. Salah satunya berupa pemberantasan sarang nyamuk (PSN) khususnya di lingkungan yang terlihat lembab.

Selanjutnya dr Husnul berpesan, jika ditemukan masyarakat yang mengalami gejala DBD supaya segera melapor dan menghubungi fasilitas layanan kesehatan terdekat. Kasus DBD dalam kurun beberapa bulan terakhir tersebar secara keseluruhan di lima kecamatan.

“Sebaran DBD merata. Kami melakukan edukasi untuk pencegahan dan segera menghubungi faskes jika ada gejala,” beber pria yang pernah menjabat Direktur RSUD Kota Malang ini.

Pihaknya mencatat kasus DBD dari tahun 2022 triwulan pertama dari bulan Januari hingga Maret sebanyak 40 kasus dan satu yang meninggal. Sementara untuk Tahun 2022 di triwulan pertama ada 250 kasus serta dua kasus yang meninggal.

Beberapa faktor menurut dr Husnul, penyebab DBD meningkat diantaranya kebersihan keluarga. Lingkungan yang kurang bersih dan kumuh, serta mobilitas orang tersebut. Karena nyamuk Aedes Aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue dimana-mana bisa berkembangbiak.

“Di angkutan juga, bisa jadi dia ke Surabaya kena, disana terkena DB. Lalu baru terasa ada gejala ketika sudah di Kota Malang,” ujarnya.

Upaya Dinkes Kota Malang kembali menegaska selalu mengedukasi kebersihan, higienis, dan sanitasi tempat-tempat yang bisa digunakan sarang nyamuk. Tidak hanya itu, di lingkungan publik, sekolah, mall juga menjadi potensi ada genangan air perlu diperhatikan. (jaz/mzm)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait