Malang, SERU.co.id – Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang sebelumnya dinilai berpotensi timbulkan konflik dan rawan dimanfaatkan pelaku judi atau botoh dalam gelaran Pilkades Antar Waktu (PAW) Kabupaten Malang, yang dilaksanakan pada Kamis (31/3/2022). Namun ternyata dalam pelaksanaan berlangsung kondusif.
Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat sebelumnya mengatakan, terdapat dua desa yang diprediksi timbulkan konflik. Pasalnya, kedua desa tersebut merupakan desa yang padat penduduk serta memiliki Calon Kades (Cakades) terbanyak.
“Desa Senggreng (Kecamatan Sumberpucung), dan Mangliawan (Kecamatan Pakis). Kedua desa ini yang berpotensi dan rawan, berdasarkan saat proses penetapan Calon Kepala Desa (Cakades) di dua desa tersebut yang terbanyak,” seru Ferli pada Senin, (28/3/2022) lalu.
Senada, Kapolsek Pakis, AKP M Lutfi mengaku, kerawanan di Desa Mangliwan, Kecamatan Pakis tersebut, dikarenakan total penduduk yang dapat dibilang paling padat, dengan kepadatan penduduk kurang lebih 18.233 jiwa.
“Kerawanan di Pakis ini karena paling banyak Pilkadesnya, dari empat belas Desa, itu tiga diantaranya dari Kecamatan Pakis, sehingga bisa dianggap rawan. Disamping itu juga penduduknya paling padat di Mangliawan,” beber Kapolsek Pakis tersebut.
Selain rawan terjadinya konflik, dirinya mengaku ajang Pilkades seperti ini juga rawan dimanfaatkan oleh para penjudi. Meski demikian, berkat Satgas Saber Judi yang telah dibentuk oleh Kapolres Malang sendiri, hal tersebut dapat dicegah.
“Sejak Kapolres melantik tim Saber Judi, isu-isu terkait botoh sudah tidak ada lagi, karena Kapolres dengan keras menyampaikan tidak akan mentolerir para botoh yang masuk, sehingga mengganggu pelaksanaan pilkades ini,“ kata AKP M Lutfi.
Diketahui, hingga berakhirnya PAW di Desa Mangliawan berjalan dengan aman dan tentram. Lutfi mengaku, tidak terdapat indikasi-indikasi dari setiap pendukung Cakades yang akan menimbulkan konflik.
“Namun demikian sudah terbukti dari pelaksanaan di awal hingga selesai, antara calon satu sampek tiga, semuanya kondusif. Demikian juga pendukungnya, tidak ada satupun embrio persoalan yang muncul pada saat pelaksanaan hingga selesai,” tegasnya.
Hal tersebut diakuinya, sejak awal pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait kondusifitas gelaran PAW sendiri. Upaya-upaya antisipasi, seperti patroli hingga sowan ke tokoh-tokoh masyarakat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Sejak awal, kami telah menyampaikan siapapun yang terpilih menjadi Kades, maka silahkan diterima dan didukung agar dapat membangun desa dengan baik,” tutupnya. (ws5/ono)
Baca juga:
- Target Empat Medali Emas, Wali Kota Malang Motivasi Atlet Basket Hadapi Porprov IX Jatim
- Lansia Dilaporkan Hilang Hanyut di Sungai Metro Ditemukan Selamat di Pakisaji
- Bupati Malang Sebut Munas VI APKASI 2025 Wadah Strategis Kuatkan Pembangunan Nasional
- Ratusan Travel Merugi Miliaran Usai Visa Haji Furoda Tak Kunjung Terbit
- Zia Ulhaq Nilai Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis Dorong Pemerataan Pendidikan
