Pemkot Malang Berupaya Minimalisir Prostitusi

Walikota Malang, Drs H Sutiaji ditemui selepas giat. (jaz) - Pemkot Malang Berupaya Minimalisir Prostitusi
Walikota Malang, Drs H Sutiaji ditemui selepas giat. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota Malang terus berupaya meminimalisir terjadinya prostitusi maupun tindak asusila. Terlebih menjelang bulan suci Ramadan untuk menciptakan suasana nyaman dan kondusif.

“Intinya kami terus lakukan, pemantauan dalam rangka untuk meminimalisir. Kasihan orang tuanya, ada usianya 17 tahun, dia open BO nya semalam sampai 10 kali,” seru Walikota Malang, Drs H Sutiaji ditemui selepas giat di Jalan Martadinata, Jumat (18/3/2022).

Bacaan Lainnya

Dini hari tadi, Satpol PP dan tim gabungan dari TNI/Polri melakukan operasi Pekat (penyakit masyarakat) dan penertiban protokol kesehatan (Prokes). Termasuk menyasar pemondokan, kos harian, maupun penginapan.

Tidak dinyana, menjaring puluhan orang yang diduga melakukan prostitusi atau tindak asusila. Total 36 orang atau 17 pasangan, 12 diantaranya berstatus mahasiswa ternama di Kota Malang.

“Bayangkan semalam kita dapat 36 orang. Kita datangi, karena open BO. Kalau yang tertangkap adalah mahasiswa dengan pacarnya, kita telepon orang tuanya,” imbuh penyuka makanan pedas ini.

Sutiaji menyebutkan, dengan pelaku yang masih berstatus mahasiswa akan dilakukan pembinaan. Termasuk akan memanggil penyedia, atau pemilik tempat-tempat pemondokan, supaya jangan dibuat prostitusi.

“Masak satu titik 15, semalam sampai jam setengah lima (subuh),” ungkapnya.

Disinggung soal operasi lanjutan, pihaknya enggan menjawab secara pasti. Karena jika diberi tahu akan bocor dan tidak ada yang berhasil diamankan.

“Kalau saya bicara nanti orang siap-siap,” tandasnya kepada SERU.co.id.

Sebelumnya, Satpol PP Kota Malang bersama Tim Gabungan TNI/Polisi Kota Malang menggelar operasi keliling ke tempat-tempat yang disinyalir digunakan prostitusi. Ditemukan puluhan pasangan yang bukan suami istri diduga sedang melakukan tindakan asusila berhasil diamankan.

Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Satpol PP Kota Malang, Rahmat Hidayat mengatakan, operasi Prokes dan operasi Pekat jelang Ramadan menyasar beberapa lokasi.

Selain itu, menyidak penjualan minuman beralkohol tanpa izin, prostitusi hingga gelandangan atau pengemis. Termasuk juga hasil semalam untuk Prokes, ada tiga toko modern buka diatas jam 21.00 WIB.

“Operasi Pekat kami ke RedDors dan kos harian. Di Kaliurang dan Dewandaru.
Ada yang kos dan kos harian. Di dua titik itu, kami temukan, dugaan ada 18 pasangan yang diduga berbuat mesum bukan suami istri,” imbuhnya.

Satpol PP menemukan barang bukti, salah satunya berupa alat kontrasepsi. Dari pengakuan terduga pelaku, enam diantaranya di dua tempat memang menggunakan aplikasi online. (jaz/mzm)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait