Malang, SERU.co.id – Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, per 14 Maret 2022 capaian vaksin pada kelompok lanjut usia (lansia) masih rendah. Pemkot Malang berusaha berkoordinasi dengan lintas sektoral tingkat bawah RT/RW.
Plt Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Malang, drg Muhammad Zamroni menjelaskan, capaian rendah bila dibandingkan dengan capaian vaksin dari kelompok umur lainnya. Data yang belum update juga menjadi kendala, membuat pihaknya akan mengecek melalui jajaran RT/RW.
“Sehingga nanti bila sudah tahu pasti sasarannya yang belum vaksin, bisa dilakukan jemput bola,” seru Muhammad Zamroni.
Kelompok masyarakat lansia merupakan diprioritaskan untuk mendapat vaksin covid-19. Lansia yang berusia senja, di atas 60 tahun lebih rentan terhadap virus. Terlebih lansia memiliki penyakit penyerta.
Kondisi fisik yang mulai melemah membuat lansia lebih sulit untuk melawan infeksi, termasuk covid-19. Di Kota Malang masih rendahnya capaian vaksinasi lansia ini, dikarenakan banyaknya lansia yang tidak mau divaksin.
“Yang tidak mau ini mayoritas karena takut akan adanya Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI) dan juga banyak yang pilih-pilih vaksin,” ungkapnya.
Selain itu, alasan rendahnya minat lansia untuk mendapat vaksin adalah lokasi sentra vaksinasi yang jauh, tidak ada pendamping, akses transportasi yang sulit. Atau bahkan kurangnya dukungan dari keluarga.
Beberapa kasus ada keluarga lansia takut malah terpapar virus di sentra vaksinasi atau juga ada yang meragukan efektivitas vaksin pada lansia. Hal inilah yang kemudian menghambat para lansia untuk mengikuti vaksinasi.
Dokter sekaligus edukator Kesehatan dr Adam Prabata mengatakan, edukasi yang dilakukan harus berfokus pada manfaat vaksinasi, bukan hanya risikonya. Apalagi vaksin ini jauh lebih banyak manfaatnya bagi masyarakat, terutama lansia, dibandingkan risikonya.
Dilansir dari laman resmi Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) Kemenkes RI, ada empat manfaat vaksinasi Covid-19, yakni merangsang sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko penularan, mengurangi dampak berat dari virus, dan mencapai herd immunity.
“Pemerintah pun telah memberikan edukasi kepada masyarakat untuk melawan hoaks yang beredar terkait vaksin covid-19,” jelas dr Adam.
Sebagai informasi, capaian vaksin dosis pertama di angka 68,97 persen (57.321 orang), dosis kedua 64,71 persen (53.782 orang), dan untuk vaksin booster masih mencapai 14.49 persen (12.042 orang). (jaz/rhd)
Baca juga:
- Polres Batu Aksi Pasang Stiker Call Center 110 Di Lokasi Strategis Demi Pelayanan Cepat
- Polisi Dalami Motif Pengeroyokan Pelajar SMKN 4 Malang Diduga Kesalahpahaman
- Seorang Lansia di Tumpang Tewas Terbakar di Dalam Rumahnya
- Gaji ke-13 untuk ASN dan Pensiunan Cair Mulai 2 Juni 2025
- Harga BBM di Shell, BP, Vivo dan Pertamina Kompak Turun Mulai 1 Juni 2025