Waspadai Siklus Tahunan Banjir di Kota Malang

Ketinggian air kurang lebih 3 meter dari rumah warga. (jaz) - Waspadai Siklus Tahunan Banjir di Kota Malang
Ketinggian air kurang lebih 3 meter dari rumah warga. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Banjir masih menjadi persoalan tersendiri bagi Kota Malang. Banjir akibat hujan deras maupun luapan sungai merupakan salah satu faktor, sehingga masyarakat harus waspada siklus tahunan banjir.

Walikota Malang, Drs H Sutiaji menuturkan, soal banjir susah untuk diprediksi, karena kemarin cuaca luar biasa deras. Sehingga pihaknya memberikan literasi kepada masyarakat agar tidak membangun bangunan dipinggir sungai. Karena ada siklus tahunan sungai dilihat dari strategis lokasi.

Bacaan Lainnya

“Ada sungai di Peraturan Menteri PU ada klasifikasi sungai, sungai startegis berapa sepadannya. Karena ada siklus 25 tahun akan ada banjir besar dan seterusnya,” seru Sutiaji, di tengah-tengah lokasi terdampak luapan sungai, Selasa (15/3/2022).

Sutiaji menambahkan, saksi mata adalah Ketua RW setempat dilokasi sekitar ada siklus dua hingga tiga tahunan. Yang terbesar siklus lima tahunan yang dulu pernah terjadi.

“Karena saya lihat disini. Kemarin ada disini kecil, tidak sebesar. Tapi hampir sama kali ini adalah 6 tahun yang lalu,” imbuh penyuka makanan pedas ini.

Sutiaji meninjau lokasi banjir di Jalan Teluk Bayur. (jaz) - Waspadai Siklus Tahunan Banjir di Kota Malang
Sutiaji meninjau lokasi banjir di Jalan Teluk Bayur. (jaz)

Dahulu ia mengetahui di daerah yang terdampak luapan sungai masih belum ada bangunan rumah. Kasusnya sama seperti tiga tahun yang lalu pagar tembok jebol disebabkan intensitas hujan yang deras.

Pemkot Malang berupaya untuk berkoordinasi dengan pihak terkait. Yang pertama adalah Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), karena menjadi ranah kewenangan provinsi. Seperti membuat plengsengan di beberapa titik, sedangkan Pemkot melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang.

“Kalau normalisasi itu nanti kami sudah minta ada PU untuk melakukan itu. Mudah-mudahan akan segera kita tindak lanjuti,” terangnya.

Selanjutnya bagi yang terdampak dua kekuatan, Pemkot Malang menyarankan untuk mengungsi. Jikalau tetap tinggal sementara diperbolehkan untuk menjaga barang yang tersisa. Namun tetap waspada dan yakin sewaktu-waktu ada kewaspadaan bisa dievakuasi sedini mungkin.

“Kalau ada kekhawatiran dalam waktu beberapa hari mengungsi,” ujarnya.

Pemkot Malang bakal memberikan bantuan bagi kedua keluarga. Bantuan tersebut bisa diambilkan melalui Badan Amal Zakat Nasional (BAZNAS). Kendati tidak begitu banyak, Sutiaji berharap bisa meringankan beban kebutuhan sehari-hari. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait