Malang, SERU.co.id – Aplikasi Online Restoran dan Subjek Pajak Daerah Lainnya (Persada) merupakan aplikasi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Malang. Saat ini yang sudah terpasang sebanyak 391 titik.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang, Handi Priyanto menuturkan, semenjak dilaunching minggu terakhir Februari, pihaknya mentargetkan minimal 20 titik dalam sepekan untuk memasang aplikasi tersebut
“Untuk Aplikasi Persada, terlahir Minggu lalu. Saat ini sudah terpasang 391 lokasi itu terbagi dari Subaga 279 dan Kartem 59, yang Persada ini 53,” seru Handi Priyanto, Kamis (10/3/2022).
Menurut Handi, Persada ini akan diprioritaskan kepada pelaku usaha yang masih menggunakan manual. Sehingga akan memudahkan baik Bapenda maupun pemilik usaha dalam melakukan pembayaran pajak.
“Jadi kayak bakso yang masih manual belum tersistem, tinggal di-download di handphone sudah bisa menjadi sistem pembayaran,” bebernya.
Target Bapenda Kota Malang sendiri e-tax yang terpasang akan dimaksimalkan sebanyak-banyaknya. Karena semakin banyak yang terpasang, semakin memastikan berapa pajak resto yang masuk 2.600 dari yang terpasang 391.
Handi mengaku, secara teknis aplikasi Persada tidak hanya memudahkan Bapenda dalam monitoring proses pemungutan pajak saja, tetapi juga bermanfaat bagi Wajib Pajak (WP). Beberapa keunggulan dalam menggunakan aplikasi ini, seperti pelaporan yang bersifat online, dilengkapi aplikasi point of sales (POS), serta dapat diakses melalui web dan aplikasi secara gratis.
“Tugas utama dari aplikasi ini adalah mencatat seluruh transaksi penjualan Wajib Pajak secara langsung. Dimana menjadikan prioritas pemerintah dalam memungut pajak kepada masyarakat adalah kenyaman dan kemudahan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Walikota Malang, Drs H Sutiaji mengungkapkan, pekerjaan rumah (PR) bagi Bapenda untuk terus menguatkan pendapatan Kota Malang. Karena Pemkot Malang mentargetkan pemasukan ketika tidak covid-19 di tahun 2023 dari Rp380 miliar menjadi Rp1,5 triliun.
“Ketika itu dilakukan insyaallah 40, 60 fiskal daerah kita kuatkan berarti kita mandiri fiskal,” jelasnya.
Menurut Sutiaji, karena saat ini kita menuju mandiri fiskal. Karena di Jatim yang mandiri fiskal baru Kota Surabaya. Yang menuju mandiri fiskal ada 3 daerah Sidoarjo, Gresik, ketiga adalah Kota Malang.
“Ketika kesadaran masyarakat terliterasi pajak, saya punya keyakinan di tahun 2023 Malang sudah mandiri fiskal. Yang menentukan adalah kita semua, karena asumsi pendapatan Rp1,5 triliun 2023 karena ketika tidak pandemi, oleh Korsupgah KPK dianggap itu masih kecil,” ungkapnya. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan