Penyebab Longsor di Tol Malang-Pandaan Masih Misteri

Penyebab Longsor di Tol Malang-Pandaan Masih Misteri
Penyebab Longsor di Tol Malang-Pandaan Masih Misteri.

Malang, SERU.co.id – Longsor terjadi di jalan Tol Pandaan-Malang, Selasa (8/3/2022). Longsoran tersebut tepatnya terjadi di KM 78+900. Hal ini pun membuat akses jalan di KM tersebut tertutup material sementara. Hingga pukul 04.15, Rabu (9/3/2022), akses jalan baik menuju ke Surabaya dan Malang tertutup material longsoran.

Kasat PJR Polda Jatim, Kompol Dwi Sumrahadi menjelaskan, penyebab longsoran itu terjadi diduga karena hujan sangat deras mengguyur Kecamatan Lawang, kemarin.

Bacaan Lainnya

“Sehingga volume debit air yanh diatas tebing tidak dapat ditampung dan tidak dapat dikeluarkan kesaluran pembuangan. Akhirnya terjadi longsor. Sebelumnya di TKP juga ada perbaikan tebing sisi kiri bahu jalan,” ujarnya.

Setelah mengalami longsor sebagian jalan arah ke Surabaya dan Malang itu pun tertutup sejak pukul 15.00 WIB, Selasa (8/3/2022). Sejumlah akses mobil dialihkan saat melewati tempat kejadian longsor.

Untuk mobil yang mengarah dari Surabaya dialihkan keluar di gate tol Purwodadi Pasuruan. Sementara untuk mobil dari arah Malang dialihkan keluar ke gate Lawang.

Pengalihan arus itu pun, dari informasi yang dihimpun berangsur-angsur pulih setelah dilakukan pembersihan. Sekitar pukul 04.15 WIB jalur Surabaya-Malang itu mulai bisa dilewati namun hanya di lajur cepat.

Sementara itu, Jasa Marga Pandaan-Malang bersama TNI-polisi langsung ke lokasi untuk membersihkan material, Rabu (9/3/2022). Terlihat sejumlah alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsoran kemarin.

Dandim 0818 Malang-Batu, Letkol Inf Taufik Hidayat  menjelaskan, atas pembersihan tersebut, kini arus tol ke dua jalur sudah bisa dilalui.

“Arus tol sudah bisa dilalui. Sudah dua jalur. Material longsor sudah dibersihkan sama Jasa Marga. Jadi sudah bisa lewat,” kata dia, Rabu (9/3/2022) yang hadir meninjau ke lokasi.

Meskipun sudah dibersihkan, masih terdapat material yang tersisa. Untuk itu, petugas masih dikerahkan untuk membersihkan sisa-sisa material.

“Kemarin hujan deras. Saya harap untuk kehati-hatian pengendara,” imbuh dia.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta meminta Sat PJR Polda Jatim untuk memantau kondisi di Tol Pandaan Malang.

“Petugas PJR kami akan melakukan patroli rutin bersama pengelola jalan tol (Jasa Marga) supaya bisa melihat situasi yang ada di jalan ini bisa aman atau tidak,” kata Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, saat memantau pembersihan material longsor di Tol Pandaan-Malang, Rabu (9/3/2022).

Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, saat memantau pembersihan material longsor di Tol Pandaan-Malang, Rabu (9/3/2022). (Humas Polda Jatim) - Penyebab Longsor di Tol Malang-Pandaan Masih Misteri
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, saat memantau pembersihan material longsor di Tol Pandaan-Malang, Rabu (9/3/2022). (Humas Polda Jatim)

Nico saat ini tengah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur, dan pengelola jalan tol, Jasa Marga untuk melakukan langkah-langkah pencegahan. Sebab, hujan deras masih terus melanda Lawang hingga kemarin.

“Supaya terjadi penguatan dan pencegahan timbulnya bencana longsor karena hujan deras. Yang lebih kompeten untuk melakukan hal itu adalah dinas terkait,” ujarnya.

Nico pun mengimbau masyarakat pengguna jalan tol untuk tetap waspada selama berkendara di musim seperti ini. Ia meminta pengendara tidak melebihi batas kecepatan saat melintas tol.

“Harapannya masyarakat bila melalui jalan tol agar kecepatannya ikuti ketentuan saja dan lampu mobil tolong dinyalakan saat malam hari sehingga bisa melihat dengan jelas jalan yang dilalui,” tegasnya.

Hingga saat ini, Nico mengaku, pihaknya masih belum menyelidiki lebih dalam terkait penyebab tebing longsor. Sebab, Polda Jatim masih mengutamakan upaya untuk keselamatan masyarakat.

“Untuk hal itu kami kira nanti akan koordinasikan lebih lanjut ya, karena kami lebih fokus kepada keselamatan masyarakat pengguna jalan tol. Yang kedua perbaikan bencana yang terjadi, setelah itu upaya pencegahan supaya ada penguatan titik-titik mana saja hasil assestment tim terpadu ini supaya tidak terjadi longsor,” jelasnya. (hms Polda Jatim/mzm)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait