Malang, SERU.co.id – Pemkot Malang ambil langkah cepat merespon langkanya minyak goreng curah, dengan memberikan bantuan minyak sebesar 8.000 liter kepada pelaku IKM Tempe Sanan. Targetnya, dua minggu ke depan, mencapai 28 ribu liter yang didistribusikan.
Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan, Malang adalah kota perdagangan dan industri dengan IKM yang lagi menggeliat, sehingga harus bertahan. Walau harga minyak dan bahan baku kedelai masih tinggi.
“Dalam waktu dua minggu akan disubsidi sebanyak 28 ribu liter minyak dan hari ini bantuan sudah turun 8.000 liter,” seru Wali Kota Malang, Sutiaji, saat meninjau sentra industri keripik tempe Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kota Malang, di sela-sela aktifitas gowes pagi.

Walikota Sutiaji juga mengatakan, keberlangsungan IKM dan UMKM di Kota Malang diharapkan mendapatkan perhatian khusus. Karena peran dan sumbangsih yang besar dalam membangkitkan dan menggeliatkan perekonomian Kota Malang.
“Ada subsidi meskipun tidak banyak tetapi sudah menguntungkan ya, sebesar Rp2.000-an mungkin dari harga pasar Rp 15.000. Dan ini harga sekitar Rp11.000, jadi ada subsidi sebesar Rp4.000,” beber Sutiaji.
Dirinya meminta kepada Sekda untuk berkirim surat pada pusat, karena Malang sebagai kota industri. Salah satu diantaranya, IKM dan UMKM yang lagi menggeliat.
Subsidi ini sebagai bentuk kepedulian Pemkot Malang, sehingga peluang kerja dan industri harus terus dikembangkan dan tetap produktif. Karena kebutuhan tempe tidak untuk kota Malang saja, namun bisa dieksplore ke luar daerah.
“Saat ini yang terdampak adalah sektor industri tempe dan pak wali mencoba berperan. Apa yang akan dialirkan, sehingga tetap berproduksi,” tambah Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso.

Masyarakat Malang khususnya pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) tak perlu kuatir dengan langkanya minyak curah di pasaran. Pasalnya, Diskopindag Kota Malang menjamin stok ketersediaan minyak curah selama dua pekan ke depan aman. Diskopindag Kota Malang telah berkonsultasi dengan Kementrian Perdagangan terkait ketersediaan minyak curah, hal ini merupakan masalah internasional.
“Kementrian perdagangan menyampaikan, ini adalah problem internasional namun ketersediaan dua bulan ke depan masih aman, Cuma masalah harga fluktuatif,” jelas Kepala Diskopindag Malang, Syailendra.

Program subsidi juga dilakukan di kampung tempe Sanan, sudah dimulai minggu kemarin secara bertahap ke berbagai daerah. Khususnya sentra IKM yang ada di Kota Malang.
“Minggu kemarin untuk subsidi ditempatkan di Kedungkandandang lalu Sukun, Kel.Tanjung, lanjut sekarang di Sanan. Dengan pelaku industri 600 orang,” ucap Kepala Diskopindag Malang, Syailendra.
Dalam kunjungan tersebut, Walikota Malang didampingi Ketua Tim Penggerak Kota Malang melakukan dialog dengan beberapa pelaku industri di Sanan. Dan berharap eksistensi sentra industri keripik tempe Sanan, dapat terus berkembang kedepannya. (ws4/rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja