Isoter SKB Tetap Digunakan Meski RSL Idjen Boulevard Diaktifkan

Ilustrasi RSL Idjen Boulevard diaktifkan hari Rabu. (jaz) - Isoter SKB Tetap Digunakan Meski RSL Idjen Boulevard Diaktifkan
Ilustrasi RSL Idjen Boulevard diaktifkan hari Rabu. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Setelah kunjungan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ke RSL Idjen Boulevard Kota Malang, menetapkan menjadikan isoter untuk mengcover pasien covid-19. Dan Pemkot Malang tetap memfungsikan isoter milik Kota Malang di SKB.

Walikota Malang, Drs H Sutiaji mengungkapkan, Sanggar Kegiatan Bersama (SKB) yang berada di wilayah Blimbing, Kota Malang tetap akan digunakan. Tentunya ada persyaratan-persyaratan yang memang tidak bisa di RS Lapangan, akan diarahkan ke SKB.

Bacaan Lainnya

“Tetap (digunakan) sudah siap mas, hari ini ada, sudah kita siapkan semua,” seru Sutiaji, saat ditemui di Balaikota Malang, Senin (7/2/2022).

Pihaknya mengakui, memang kalau hanya mengandalkan isoter di Kota Malang saja hanya 50 bed. Dengan adanya RSL, ketersediaan bed menjadi bertambah, sehingga Pemkot Malang berterima kasih kepada Pemprov Jatim.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Gubernur untuk menampung semua. Sehingga Malang Raya ini bisa tertampung disana,” ungkapnya.

Walikota Malang, Sutiaji menjelaskan soal Isoter SKB. (jaz) - Isoter SKB Tetap Digunakan Meski RSL Idjen Boulevard Diaktifkan
Walikota Malang, Sutiaji menjelaskan soal Isoter SKB. (jaz)

Sutiaji menambahkan, soal pembiayaan SKB  akan diambilkan melalui Biaya Tak Terduga (BTT). Ada sebanyak Rp80 miliar lebih bisa dialokasikan untuk penanganan covid-19, termasuk memfasilitasi sarana prasarana Isoter.

“Tentu kepentingan-kepentngan kebutuhan apa yang diperlukan kita penuhi,” ungkap pria penghobi badminton ini.

Terpisah sebelumnya, Penanggung jawab RS Lapangan Idjen Boulevard, dr Kohar Hari Santoso mengungkapkan, RSL diaktifkan kembali pada hari Rabu pekan ini. Kasur yang ditumpuk sudah steril dan siap digunakan untuk pasien, baik gejala ringan maupun sedang.

“Rabu mulai menerima pasien. Nakesnya dipanggil lagi, bertahap nanti, baru main penuh seperti kemarin,” ungkap dr Kohar.

Pihaknya mengaku, tidak ada perbedaan dengan sistem RSL sebelumnya. Hanya pada terminologi menjadi isoter, tapi peran kemampuan tetap sama. Baik yang tanpa gejala dan gejala sedang ringan ditampung.

“Gejala sedang pun kami juga punya, ada high care di RSSA. Kalau ada apa-apa kita kirim ke RS dr Saiful Anwar (RSSA),” tandasnya. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait