Batu, SERU.co.id – Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengunjungi obyek wisata edukasi petik mawar ‘Rose Asterina’. Wisata milik Nur Aziz, petani mawar dari Dusun Pagergunung, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Kunjungan itu dilakukan usai menghadiri hari jadi klub jantung sehat di Desa Gunungsari, Minggu (6/2/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Dewanti mengapresiasi petani yang mampu membaca potensi Batu, sebagai kota penghasil bunga mawar, sekaligus sebagai Kota Pariwisata. Usaha wisata edukasi ini, dipuji sebagai salah satu inovasi dan upaya untuk peningkatan ekonomi bagi petani.
“Luar biasa, ini adalah salah satu inovasi dan kreativitas para petani untuk bisa meningkatkan perekonomian. Untuk itu, saya mengapresiasi,” seru Dewanti, yang merupakan istri ER.
Dewanti juga berjanji, ingin membuat program penetrasi mawar yang bertujuan untuk lebih meningkatkan perekonomian petani mawar. Harapannya, bunga mawar dari petani lokal bisa menjadi hiasan di kamar hotel, setiap hari minimal satu tangkai per kamar. Program ini mirip dengan program ‘Satu Tiket Satu Apel’, yang baru di launching kemarin.
“Kemarin, ketika sudah ada penetrasi untuk apel, untuk mawar juga harus. Kalau apel, satu tiket satu apel. Mungkin kalau mawar di setiap hotel, kalau bisa di setiap kamarnya ada satu batang mawar. Itu akan luar biasa, nanti akan kita pikirkan,” cetusnya.
Sementara itu Nur Aziz, petani sekaligus pengelola wisata petik mawar ‘Rose Asterina’ menjelaskan, pihaknya menyiapkan beberapa fasilitas untuk pengunjung yang ingin berwisata. Diantara gazebo dan saung untuk makan, ada sebuah jembatan yang dibangun sebagai tempat berswafoto di tengah-tengah kebun mawar.
“Di sini ada beberapa Gazebo untuk beristirahat, pondok untuk makan, dan toilet yang bersih. Kami juga siapkan tempat untuk selfie di tengah-tengah kebun mawar,” ujar Aziz.
Saat ditanya tentang paket wisata, pihaknya mematok Rp20.000 untuk tiap pengunjung. Dengan harga tersebut, pengunjung sudah boleh memetik lima tangkai mawar. Apabila lebih, maka pengunjung dikenakan tambahan Rp1.500 per tangkainya.
“Tiketnya Rp20.000 per orang, itu sudah boleh memetik bunga mawar sebanyak lima tangkai. Lebih dari itu, ya kita tambahkan Rp1.500 per tangkainya. Pengunjung juga boleh tanya-tanya tentang bagaimana caranya menanam dan merawat bunga mawar,” ucapnya
Disebutkannya, untuk memotong tangkai mawar tidak boleh sembarang. Harus dilihat dulu tempat mana yang pas untuk dipotong.
“Ini biar nanti bunga mawarnya bisa tumbuh lebih tinggi lagi,” sambungnya.
Untuk menuju ke kebun mawar miliknya, Nur Aziz menjelaskan, pengunjung bisa langsung menuju ke rest area Dusun Pagar Gunung. Letaknya tepat berada di sebelah rest area. Luas kebun yang mencapai 3.500 meter persegi, memungkinkan untuk dikunjungi setiap hari. (ws3/rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja