Tiga Jam Minyak Goreng Murah Ludes Terjual

Warga saat menyerbu minyak goreng murah di rumah kreatif, yang digelar oleh Dinas Koperasi UMKM, dan Perdagangan, Senin (24/1/2012) pagi. (Foto: Aras Sugiarto) - Tiga Jam Minyak Goreng Murah Ludes Terjual
Warga saat menyerbu minyak goreng murah di rumah kreatif, yang digelar oleh Dinas Koperasi UMKM, dan Perdagangan, Senin (24/1/2012) pagi. (Foto: Aras Sugiarto)

Banyuwangi, SERU.co.id – Operasi pasar minyak goreng yang digelar oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskopumdag) Banyuwangi ludes terjual, bertempat di rumah kreatif, kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi, Senin (24/1/2022).

Mendengar Pemkab Banyuwangi menggelar operasi pasar, ratusan warga berduyun-duyun mendatangi tempat operasi pasar minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liternya, sedangkan dipasaran harganya minyak goreng masih diatasnya.

Bacaan Lainnya

Gustaf salah satu warga kecamatan Kabat jauh-jauh datang ke kecamatan Banyuwangi hanya untuk membeli minyak goreng murah. Menurutnya, operasi pasar yang digelar Diskopumdag sangat membantu masyarakat Banyuwangi.

“Harga minyak goreng dipasaran masih mahal, harganya masih diatas Rp 14 ribu, makanya saya jauh-jauh datang ke sini (rumah kreatif,red)  hanya untuk membeli minyak goreng saja,” ungkapnya dengan nada riang.

Nia Aprilia warga Kecamatan Banyuwangi mengungkapkan hal yang sama, dia meminta Pemkab Banyuwangi terus menggelar operasi pasar untuk meringankan beban masyarakat yang berpenghasilan rendah.

“Sekarang ini harga minyak goreng berkisar Rp 20 ribu per liternya, sedangkan harga minyak goreng di rumah kreatif ini hanya Rp 14 ribu. Harapan saya dan warga yang datang ke sini ini, Pemkab Banyuwangi terus menggelar operasi pasar, sampai harga minyak goreng kembali normal,” harapnya.

Sementara Kabid Perdagangan Diskopumdag Banyuwangi, Suminten mengatakan, operasi pasar murah itu dilakukan untuk merespon kenaikan harga minyak goreng yang cukup signifikan.

“Pasar murah ini dalam rangka menjaga ketersediaan stok dan stabilisasi harga minyak goreng,” kata Suminten.

Menurut Suminten, pihaknya menggelar operasi pasar ini tidak hanya di satu tempat, digelar di empat kecamatan, dengan waktu yang bersamaan.

“Ada empat titik titik operasi pasar, yakni di Kecamatan Banyuwangi, Kecamatan Kabat, Kecamatan Singojuruh, dan terakhir di Kecamatan Genteng, pelaksanaannya mulai jam 07.00 pagi sampai selesai,” terangnya.

Dia menjelaskan, kuota yang disediakan dalam operasi pasar kali ini sebanyak 6 ribu liter minyak goreng. Untuk membeli minyak goreng, warga diminta bukti fotocopy KTP.

“Total 6 ribu liter yang kami sediakan secara keseluruhan di Kabupaten Banyuwangi. Satu liternya seharga Rp 14 ribu. Masing-masing orang dibatasi dua liter minyak goreng dengan syarat fotocopy KTP,” ujar Kabid Perdagangan Diskopumdag.

Suminten membenarkan saat ini harga minya goreng dipasaran masih sangat mahal, diatas Rp 14 ribu. Menurutnya, saat pedagang  membeli barang sebelum diterapkan kebijakan satu harga minyak goreng.

Sambungnya, namun, harga minyak goreng satu liternya di toko-toko ritel seperti indomaret, alfamart, dan sejenisnya telah menerapkan kebijakan satu harga.

“Nanti akan ada sosialisasi dari Menteri Perdagangan. Sebelumnya Dinas Perdagangan Provinsi telah meminta untuk kabupaten/kota mendata IKM (industri kecil menengah) terkait minyak goreng ini. Sehingga nantinya baik di ritel maupun di pasar tradisional harganya sama Rp 14 ribu,” pungkas Suminten.

Operasi pasar yang digelar Diskopumdag di buka pukul 07.00 pagi hingga pukul 09.30 pagi, Diskopumdag menyediakan 162 kardus minyak goreng, langsung ludes terjual. (Aras Sugiarto)


Baca juga:

Pos terkait