Batu, SERU.co.id – Gerakan penghijauan ‘Nandurigunung’, menjadi sebuah gerakan penghijauan di Kota Batu yang dipromotori dan diinisiasi oleh Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) DPC Kota Batu. Nama kegiatan dari gerakan penghijauan itu sendiri adalah, ‘Rabuisasi’. Karena aksinya dilaksanakan setiap Rabu minggu pertama tiap bulan.
Ketua Panitia ‘Nandurigunung’ dari Gekrafs Batu, Tamsil Ainul Rizal menjelaskan, program penghijauan yang digagas Gekrafs Batu. Nantinya bisa diakses dan dipantau setiap saat oleh yang menanam tumbuhan tersebut, melalui gawai atau internet.
“Nantinya, baik yang menanam atau menyumbangkan pohon, bisa melihat bagaimana kondisi tanamannya. Apakah mati, atau masih tetap hidup melalui website yaitu nandurigunung.org,” seru Tamsil, saat ditemui di lokasi penanaman kawasan Gunung Pucung, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Rabu (12/1/2022).

Lebih lanjut, Tamsil yang juga bendahara Gekrafs Batu menerangkan, bibit tanaman yang sudah ditanam akan diberi ‘barcode’. Dan setiap bulan akan didatangi tim khusus yang akan melihat kondisi tanaman, selanjutnya dilaporkan melalui aplikasi berbasis teknologi informasi.
“Yang sudah ditanami ini nanti, kedepannya akan kita berikan ‘ barcode’. Kemudian setiap kegiatan rabuisasi, kita cek kondisinya, apakah masih hidup atau mati. Kalau mati, ya kita ganti, kalau tumbuh ya sudah seberapa,” papar Tamsil.
Dengan cara ini, diakui akan memberikan kemudahan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam Gerakan ‘Nandurigunung’. Terutama sebagai laporan kepada pihak yang sudah menyumbangkan bibit tanaman.
Tamsil juga menjelaskan, gerakan ‘Nandurigunung’ ini merupakan gerakan yang dijalankan bersama beberapa organisasi masyarakat, BUMD, perusahaan swasta di Batu. Termasuk Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu, dan beberapa Partai Politik yang ikut mensupport kegiatan ‘Rabuisasi’.
Sementara itu, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, secara langsung turut hadir dalam kegiatan ‘Rabuisasi’ yang digelar ‘Nandurigunung’. Dirinya ikut memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang ‘digawangi’ anak muda kota Batu. Terutama pada program digitalisasi penghijauan, yang dianggap sebagai inovasi cerdas.
“Tujuan kita adalah Kota Batu supaya memiliki oksigen yang bagus dengan memperbanyak tanaman. Dan alhamdulillah Gekrafs punya sistem digitalnya, untuk melihat dan memantau tanaman yang sudah ditanam. Mudah-mudahan program ini bisa terus bergulir, sehingga Kota Batu bisa tetap menjaga kelestarian dan kesejukan udara,” pungkasnya. (ws3/rhd)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan