Malang, SERU.co.id – Program Kota Tanpa Kumuh – Department of Foreign Affairs and Trade (Kotaku-DFAT) Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Walisongo, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen berhasil menjadi Kelurahan Inklusif. Menerapkan aksesibilitas universal ramah disabilitas, lansia dan anak-anak, serta lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Walikota Malang, Drs H Sutiaji, mendorong agar kolaborasi tersebut dapat terus terjaga. Dengan melibatkan beragam elemen masyarakat, lembaga, maupun pemerintah akan membuka ruang-ruang diskusi menjadi lebih luas. Sehingga pembangunan yang dihadirkan dapat tepat sasaran dan memberikan manfaat bagi banyak orang.
“Yang namanya membangun harus selalu kolaborasi. Saling bantu membantu, saling bahu membahu antara kita semua,” seru Sutiaji, usai meresmikan Program Kotaku-DFAT BKM/LKM Walisongo Kelurahan Sukoharjo, Rabu (29/12/2021).

Menurut Sutiaji, kolaborasi bersama antar komponen masyarakat dengan pemerintah menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan sebuah kebermanfaatan yang terus berkelanjutan.
Penyelenggaraan program Kotaku-DFAT sendiri hadir untuk mendukung Program Kotaku dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR). Dalam pengembangan inovasi penanganan permukiman kumuh perkotaan di berbagai daerah di Indonesia. Di Kota Malang, terdapat dua kelurahan penerima Program KOTAKU-DFAT, yakni Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen dan Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun.
Diketahui, BKM/LKM Walisongo Kelurahan Sukoharjo ini mendapat alokasi dana sebesar Rp2 milyar. Dari anggaran tersebut, dibangun sejumlah fasilitas guna dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, diantaranya IPAL Biofil, Guiding Block, Drainase U-Ditch, Pavingisasi, Ampyang, dan MCK umum.
Tidak berhenti di situ, Walikota Sutiaji juga mengingatkan, agar infrastruktur yang telah dibangun bersama di Kelurahan Sukoharjo tersebut terus dirawat bersama.
“Membangun itu sulit, tapi merawat akan jauh lebih sulit. Supaya pembangunan kita terjaga, ini perlu dirawat terus menerus. Ini yang ingin saya kuatkan bersama-sama,” beber penyuka makanan pedas ini.
Apresiasi positif tak lupa disampaikan orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang tersebut. Atas kolaborasi berbagai komponen yang terlibat, sehingga satu sama lain saling memberikan support system.
“Kepada semua yang terlibat didalamnya, mulai dari RT, RW, dikomandani oleh BKM, LPMK, kolaborasi yang semakin hari semakin kokoh ini bisa menguatkan kita semua,” tutupnya. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Target Empat Medali Emas, Wali Kota Malang Motivasi Atlet Basket Hadapi Porprov IX Jatim
- Lansia Dilaporkan Hilang Hanyut di Sungai Metro Ditemukan Selamat di Pakisaji
- Bupati Malang Sebut Munas VI APKASI 2025 Wadah Strategis Kuatkan Pembangunan Nasional
- Ratusan Travel Merugi Miliaran Usai Visa Haji Furoda Tak Kunjung Terbit
- Zia Ulhaq Nilai Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis Dorong Pemerataan Pendidikan