Tantangan Sheila Dara Perankan Tokoh ‘Teka Teki Tika’

Tantangan Sheila Dara pemeran tokoh Tika. (jaz) - Tantangan Sheila Dara Perankan Tokoh 'Teka Teki Tika'
Tantangan Sheila Dara pemeran tokoh Tika. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Sheila Dara Aisha, menjadi tokoh sentral dalam film terbaru karya Ernest Prakasa berjudul ‘Teka Teki Tika’. Memerankan tokoh ‘Tika’ dengan sosok energik, tenang, dan beberapa kali adegan berkelahi menjadi tantangan yang membutuhkan latihan ekstra.

Sheila Dara Aisha mengaku, menemui kesulitan dalam memerankan tokoh ‘Tika’. Yang paling mencolok ketika harus menjadi sosok yang menyebalkan dalam pandangan keluarga besar Budiman.

Bacaan Lainnya

“Lumayan sulit mencari titik tengah antara terlalu berlebihan. Tapi kalau dikurangi takutnya tidak ada pressure di Keluarga Pak Budiman. Jadi cari titik tengah lumayan sulit,” seru Sheila Dara Aisha.

Untuk mengatasi kesulitan tersebut, perempuan kelahiran Bandung, 24 September 1992 ini, punya tips. Salah satunya tetap menjalin komunikasi dengan crew dan tidak lupa dengan sesama pemeran tokoh lainnya.

“Ini bumbunya enak. Tapi kita juga selama syuting ada proses reading juga. Banyak ngobrol ke Kak Ernest, ketemu sama pemain-pemain lain juga,” ujar Sheila.

Meski mengalami kesulitan dengan karakter yang belum pernah diperankan, dirinya merasakan hal baru. Beberapa adegan action melawan suruhan dari Bapak Budiman yang mencoba menghabisi Tika, terlihat cukup baik.

“Sulit tetapi untungnya hapefull, jadi malah seneng aja. Membuat aku jadi journey yang menyenangkan,” tutupnya.

Sementara, Sutradara Film Teka Teki Tika, Ernest Prakasa mengungkapkan, tokoh Tika yang diperankan oleh Sheila Dara memang sebelumnya telah dipertimbangkan. Tika dalam film tersebut terlihat sulit ditebak, kalem, tetapi juga sangat apik dalam adegan action.

“Mencari kadar menyebalkan yang pas itu sulit,” ungkap Ernest.

Tokoh Tika yang cocok dengan Sheila menjadi hal baru. Ernest merasa senang bisa memberikan kesempatan Sheila untuk mengeksplore karakter baru. Sebab, kemungkinan juga mempunyai warna yang berbeda dari karakter yang selama ini diperankan.

“Kalau dibilang sama tidak juga, beda banget dengan kehidupan nyata. Apalagi itu yang menyenangkan bagi kami, melakoni petualangan yang menarik buat kita semua,” jelasnya.

Film berdurasi 83 menit ini dikerjakan selama pandemi covid-19, sehingga butuh protokol kesehatan (prokes) ekstra dari mess ke lokasi syuting. Total tiga sampai empat bulan proses pengerjaan film tersebut.

“Kalau kita mempersiapkan film ini kurang lebih Maret 2021, syuting di Mei mulai sekitar tiga bulan itulah proses pengerjaannya, skenario total empat bulan,” tutupnya. (jaz/rhd)


Baca juga:

Pos terkait