Peringati Harjaba, Smaring Gelar Gandrung Seket Dan Fashion Show

Peringati Harjaba, Smaring Gelar Gandrung Seket Dan Fashion Show
Peringati Harjaba, Smaring Gelar Gandrung Seket Dan Fashion Show.

Banyuwangi, SERU.co.id – Peringati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-250. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Cluring (Smaring) mengadakan pagelaran Gandrung Seket (lima puluh,red) dan Fashion Show batik gajah Oling, batik khas Banyuwangi yang diikuti oleh ratusan siswa setempat, Rabu (15/12/2021).

Acara peringatan Harjaba bertempat di lapangan olah raga dan tetap mengutamakan protokol kesehatan (Prokes) dihadiri seluruh jajaran guru, dan staf Smaring.

Bacaan Lainnya

Kepala Sekolah Smaring, Dra. Ni Wayan Sedariasih melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat (Wakasek Humas), Mohammad Suharso, SPd. Mengatakan, festival’Gandrung Seket dan peragaan busana atau fashion show ini untuk memperingati Harjaba ke-250. Disamping itu, acara ini untuk mengasah ketrampilan para siswa dibidang seni.

“Seluruh peserta festival dan fashion show ini adalah siswa siswi Smaring,” kata Suharso kepada SERU.co.id.

Siswa siswi SMAN 1 Cluring saat menampilkan tari khas Banyuwangi memakai busana Batik Gajah Oling, batik khas Banyuwangi. (Kuryanto, SERU.co.id) - Peringati Harjaba, Smaring Gelar Gandrung Seket Dan Fashion Show
Siswa siswi SMAN 1 Cluring saat menampilkan tari khas Banyuwangi memakai busana Batik Gajah Oling, batik khas Banyuwangi. (Kuryanto, SERU.co.id)

Suharso menjelaskan, untuk peragaan busana dan gadrung seket tersebut memakai batik Gajah Oling yang merupakan batik khas Banyuwangi. Disamping itu, juga ada peragaan tari khas Banyuwangi juga.

“Ide festival Gandrung Seket dan fashion show ini murni gagasan dari siswa sendiri, kami sebagai pendidik hanya mensupport saja,” jelasnya.

“Kebetulan, siswa-siswi usai menghadapi ujian semester, kegiatan ini untuk refreshing,” imbuhnya.

Setelah melihat penampilan siswa siswi, Suharso mengaku terkagum kagum. Pasalnya di era digital ini para siswa masih tidak melupakan budaya asli daerah. Mereka mampu menjaga dan melestarikan budaya khas bumi Blambangan.

“Saya kagum kepada seluruh siswa yang masih mau merawat dan melestarikan budaya khas Banyuwangi. Tidak ada budaya kebarat-baratan dalam peringatan Harjaba ke-250 ini,” ucapnya.

Ditempat yang sama, Ketua OSIS Smaring, Poppy Desita Sari mengatakan, peringatan Harjaba ke-250 ini pihaknya mengutamakan menggelar perwujudan pelestarian budaya daerah, yang kedepanya juga untuk mengekspresikan bakat – bakat siswa yang terpendam.

“Banyak bakat terpendam yang dimiliki oleh siswa Smaring, namun mereka tidak mempunyai panggung untuk mengekspresikan. Dengan peringatan Harjaba ini, dan di support oleh jajaran dewan guru, kami melaksanakan kegiatan tersebut,” ujarnya.

“Alhamdulilah, semua siswa mendukung, dan kegiatan acara Gandrung Seket dan fashion show berjalan dengan lancar, dan sukses,” tutup Poppy. (ant)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait