Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berkomitmen untuk mengembangkan ‘Smart City’ atau kota cerdas. Banyak manfaat yang akan diperoleh ketika berhasil direalisasikan. Salah satunya akan menarik investor masuk ke Kota Malang.
Walikota Malang, Drs H Sutiaji mengungkapkan, dalam Smart City kebijakan tetap pro rakyat, dan mengakomodir aspirasi masyarakat. Termasuk bagaimana kontribusi masyarakat untuk mengangkat Malang menjadi kota berdaya baik, daya saing unggul, produk-produk dan pelayanan akan menarik investor.
“Tidak mungkin investor bisa tertarik ke Malang, kalau nanti perizinannya dipersulit. Serta akses-akses berkaitan masalah pelayanan publik masih berkurang,” seru Sutiaji, di Balaikota Malang, Selasa (30/11/2021).
Menurutnya, smart city akan masuk ke segala lini, baik Smart Government, Smart Living, Smart Economy. Tujuan dari dari smart menjadi kota cerdas maknanya ketepatan, kecepatan, transparan, pemerintahan dan masyarakat ikut berpartisipasi.
“Saya tekankan ASN jangan ada keraguan atau ketakutan. Kalau masyarakat cerdas pasti kita enak,” beber politisi partai berlambang bintang mercy ini.

Sutiaji menambahkan, semangat untuk merealisasikan program tersebut tetap dalam Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Masuk pada lelang kerja, ketika tidak melakukan, nanti akan ada punishment dari Pemkot.
Selanjutnya, ia menambahkan, dalam mendukung Smart City bukan hanya terletak pada infrastruktur, tetapi juga suprastruktur. Membangun komitmen, karena sudah ada masterplan serta poin-poin yang harus dikerjakan.
Menurutnya, garda terdepan tetap Kepala Dinas untuk mengawal program tersebut. Dibawahnya ada staf dan kepala bidang ikut mensupport dalam implementasi di lapangan, agar bisa berjalan sesuai masterplane.
“Tetap dirigennya di Kepala Dinas, kalau di dinas. Kalau di Kota, ada Kominfo,” imbuhnya.

Menyinggung indikator smart city ada energi terbarukan, pihaknya menekankan harus ada terus menerus energi tersebut. Karena ada idealisme dan semangat, perlu upgrade setiap enam bulan sekali untuk mengevaluasi.
“Kita jangan puas dengan misalnya Pasar Oro-oro Dowo sekarang menjadi andalan. Banyak orang belajar kesana, karena juga masyarakatnya sudah mengerti. Sehingga revitalisasi bukan hanya fisik, tapi juga proses,” ungkapnya.
Perihal memasifkan OPD dalam hal Informasi Teknologi (IT), pihaknya mengaku sudah cukup baik saat ini. Sebab Kota Malang mempunyai perguruan tinggi yang basicnya IT dan perguruan tinggi siap mendukung.
“Tinggal kita mau atau tidak kolaborasi, karena Pemkot bukan hanya pentahelix, tapi sampai hexahelik,” tandasnya. (jaz/rhd)
Baca juga:
- DPRD Kota Malang Soroti Rencana Pembangunan Gedung Parkir Kayutangan dan Nasib Jukir
- Wali Kota Target Kickboxing Kota Malang Raih Delapan Emas di Porprov IX Jatim 2025
- Calon Mahasiswa Asing Di UMM Tembus Lebih Dari 2000 Pendaftar
- Rendra Masdrajad Dukung Putusan MK, Pemerintah Wajib Gratiskan SD–SMP Swasta
- Satpol-PP Kota Malang Libatkan DLH Evaluasi PKL Liar CFD Ijen