Malang, SERU.co.id – Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Jawa Timur menggelar Forum Bisnis 2021 bertemakan ‘Recovery Ekonomi Pasca Pandemi’ HPN Jatim. Pengusaha mengharapkan mindset masyarakat harus dibangun untuk membeli produk-produk asli buatan Indonesia.
Owner Nendhes Kombet (NK) Cafe Malang, Djoni Sudjatmoko mengungkapkan, konsep Kawasan 100 Persen Produk Indonesia dalam forum bisnis HPN Jawa Timur 26-28 November 2021 ini. Dengan konsep tersebut menumbuhkan arti pentingnya membeli produk Indonesia, yaitu mendorong semakin banyaknya keterserapan lapangan pekerjaan.
“Produk ini akan padat tenaga kerja, kalau kita impor, sedikit lapangan kerja. Karena yang mengandung banyak lapangan pekerjaan ada di produksi. Ada raw materialnya, dan lain sebagainya,” seru Djoni Sudjatmoko, di Universitas Islam Malang (Unisma), Minggu (28/11/2021).
Menurutnya, dengan mengimpor, membuat negara semakin bertambah hutang dan tanggungan yang harus dibayarkan. Boleh impor, akan tetapi hanya sebatas barang yang penting dan benar-benar tidak ada di Indoensia.
Dengan menciptakan iklim di Indonesia sebagai produsen. Ketika sudah produksi, maka akan tercipta lapangan pekerjaan, meskipun yang mengelola swasta. Terlebih umat Islam di negara ini mayoritas menjadi peluang pasar tersendiri.
“Harapan kami nanti dari para kiai, nuwun sewu (mohon maaf, red) bisa menyampaikan ke para santrinya, warga Nahdliyin untuk beli produk Indonesia,” imbuh pria yang juga sebagai Pengarah Panitia (steering commitee) Muskerwil HPN Jatim ini.
Dikatakan Djoni, upaya tersebut sebagai bentuk menyelamatkan Indonesia, menjadi Indonesia jadi kaya. Indonesia sudah saatnya menjadi negara pengekspor ke penjuru dunia, dengan melihat banyaknya Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah.
“Devisa masuk sudah besar, artinya diperbesar lagi dengan produk. Kita sudah mencapai 18 miliar dolar setiap bulan,” beber Wakil Bendahara HPN ini.
Dirinya menyayangkan pengusaha yang sudah sukses masih banyak yang parkir uangnya di luar negeri dan tidak masuk di Indonesia. Hal itulah yang melatarbelakangi pemerintah pusat untuk mengajak mencintai produk-produk dalam negeri.
“Kita menyambut arahan Bapak Jokowi untuk ikut bersama-sama dengan pemerintah menggaungkan mencintai produk Indonesia,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Djoni mencontohkan konsep yang dibangun di Kabupaten Malang dengan jargon satu bangunan satu kawasan. Dengan judul ‘Kawasan 100 Persen Produk Indonesia’. Total kurang lebih 12 hektare, dan sekarang eksisting disambut oleh masyarakat setempat di NK Cafe
“The next ini adalah Town Square, disitu ada Co Working Space, produk oleh-oleh atau cendera mata yang dibawa wisatawan semuanya 100 persen produk lokal. Lokasinya di NK Coffe, eksistingnya baru 1,5 hektare yang kita berdayakan di lahan kita,” jelasnya.
Terakhir, pihaknya juga berharap pemerintah atau pemegang CSR bisa memberikan bunga nol persen. Bukan hanya sebatas pemberian modal gratis.
Djoni menambahkan, misalnya bunga nol persen selama lima tahun baik dari pemerintah atau CSR, tahun pertama hingga tahun kelima bisa mencicil. Nantinya akan menyerap tenaga kerja dan memutar roda perekonomian secara perlahan.
“Insyaallah gaungnya bisa dikembangkan bersama-sama. Dan akan menjadi semangat baru untuk Indonesia Maju,” tandasnya. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Diskopindag Kota Malang Tepis Isu 57 Koperasi Merah Putih Disusupi Pengurus Titipan
- Mencuat Isu Monopoli, DPRD Kota Malang Dalami Mekanisme Penyelenggaraan Koperasi Merah Putih
- PMI Kota Malang dan Indonesia Sehat Jiwa Resmikan Poli Psikologi, Tekan Angka Bunuh Diri
- Wali Kota Batu Kunjungi Kediaman Korban Bullying di Hari Anti Bullying
- Fatayat NU Kota Batu Siap Dukung Visi Misi Kepala Daerah