Malang, SERU.co.id – Kondisi pandemi yang mulai menurun, menjadikan beberapa negara mulai membuka pintu keluar masuk untuk pariwisata maupun ibadah. Ditandai kenaikan permohonan paspor di Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Malang sejak tiga minggu hingga satu bulan terakhir.
Jika saat pandemi, kuota Kanim hanya 25 paspor. Namun ketika pandemi menurun, permintaan melonjak hingga 100 paspor. Baik paspor baru maupun perpanjangan.
“Permintaan melonjak, dari kuota kita 25 di kantor imigrasi sekarang melonjak sekitar 50. Kita juga punya kuota di ULP sekitar 25, kuota di UKK Kota maupun Kabupaten Probolinggo itu 25. Jadi permohonan sekitar 100 paspor per hari,” seru Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang, Ramdhani, AMd.IM, SH, MSi, di Hotel Grand Cakra, Senin (15/11/2021).
Jumlah kuota tersebut masih dirasa kurang, mengingat kondisi pandemi yang terus menurun. Sehingga pihaknya berkoordinasi dengan pusat untuk minta tambahan kuota. Agar masyarakat yang datang meminta layanan, bisa dilayani dengan baik.
“Kalau untuk masalah kuota nanti itu kan ditentukan oleh pusat. Kemarin kita minta penambahan kuota lagi sekitar 10 sampai 25 untuk kantor,” imbuh Ramdhani, didampingi Humas Imigrasi, Vina.
Kenaikan permintaan paspor tersebut didominasi ibadah umroh tujuan Arab Saudi. Ketika umroh sudah mulai dibuka, dimungkinkan akan ada permintaan paspor secara signifikan.
“Diperkirakan akan ada ledakan masif yang terjadi di kantor-kantor imigrasi untuk pembuatan paspor. Baik untuk haji maupun proses-proses tujuan yang lain, seperti bekerja maupun untuk liburan,” bebernya.
Sementara, mengacu Permenkumham yang baru, ada 19 negara yang diperbolehkan masuk ke Indonesia. Meski ada dua bandara yang dibatasi, yaitu di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Ngurah Rai, Bali.
Mengantisipasi lonjakan permintaan paspor yang tinggi, pihaknya akan melakukan mitigasi risiko. Dimana pembuatan paspor melalui online, dengan meningkatkan kuota Aplikasi Pelayanan Paspor Online (APAPO).
“APAPO kita tambahkan. Baik di Kantor Imigrasi Malang sendiri, kemudian di Unit Layanan Paspor Lippo Mall Batu. Maupun di dua tempat UKK, baik di Kota Probolinggo maupun di Kabupaten Probolinggo,” paparnya.
Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan masyarakat pun akan memberikan apresiasi dan kepuasan terkait hal ini. Sebab masyarakat yang membutuhkan paspor, terdiri dari banyak golongan dengan berbagai kebutuhan.
“Saya tidak mau masyarakat yang sudah datang jauh-jauh, sampai di kantor mereka tidak bisa terlayani. Mereka ini TKI, mahasiswa asing, dan lainnya,” ungkapnya.
Termasuk, lanjutnya, narapidana WNA yang sudah selesai masa tahanannya. Dimana kepulangannya akan difasilitasi.
“Untuk masalah narapidana sendiri, saat ini kita mempunyai satu orang yang baru selesai menjalani masa hukuman dari Lapas Perempuan. Terkait narkoba WNA Cina, ini segera kita pulangkan. Sekarang ini, kami menyurati ke perwakilan Cina, setelah nanti dapat jawaban, nanti kita segera deportasi yang bersangkutan,” tandasnya. (rhd)
Baca juga:
- Target Empat Medali Emas, Wali Kota Malang Motivasi Atlet Basket Hadapi Porprov IX Jatim
- Lansia Dilaporkan Hilang Hanyut di Sungai Metro Ditemukan Selamat di Pakisaji
- Bupati Malang Sebut Munas VI APKASI 2025 Wadah Strategis Kuatkan Pembangunan Nasional
- Ratusan Travel Merugi Miliaran Usai Visa Haji Furoda Tak Kunjung Terbit
- Zia Ulhaq Nilai Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis Dorong Pemerataan Pendidikan