Malang, SERU.co.id – Single terbaru ‘Abu’ diluncurkan oleh Rendy Laks, dan diperkenalkan kepada publik Malang, di Preston.co, Senin (15/11/2021) petang. Pria yang berprofesi dokter spesialis kulit dan kelamin di Siloam Hospitals Simatupang, Jakarta ini mengaku, lagu ‘Abu’ bergenre pop tersebut based true story pengalaman pribadinya.
Dimana Rendy Laks pernah mengalami fase kehampaan, kepahitan, dan kegetiran, dalam perjalanan hidupnya. Karena kehilangan orang yang dicintai, yakni sang kakak yang telah meninggalkan keluarga. Dan pengalaman itu kemudian ditulisnya dalam lagu ‘Abu’.
“Ada saat semua pasti berakhir, ketika menjadi abu dan tak bisa diputar kembali. Namun kita harus bisa melewatinya dengan segala daya upaya, karena kehidupan terus berjalan,” seru pemilik nama asli dr Alfonsus Rendy Laksditalia Nugroho, SpDV, kelahiran Bandung 4 Februari 1986 silam.
Disebutkannya, Abu adalah bentuk representasi rasa kehilangan tersebut yang mustahil untuk dikembalikan wujudnya. Abu adalah sebuah fragmentasi memori dan kisah. Sebuah jejak-jejak yang pernah dipijak dan dihidupi, akan tetapi tidak akan pernah bisa digapai lagi.
Di sisi lain, Abu juga dapat dimaknai sebagai titik balik sebuah awal kebangkitan, mengantarkan kepada jalan hidup yang baru. Arus waktu tidak dapat diputar balik, namun arus waktu itulah yang akan mengantarkan kita pada proses kehidupan selanjutnya.
Dari segi musik, lagu ‘Abu’ disusun dengan bentuk dua bagian (AABB) dan dimainkan dengan format ensembel band. Pola permainan musiknya tetap dengan gaya yang umum dipakai dalam musik populer. Dengan ciri khas melodi tema yang easy listening dan lirik lagu yang tidak jauh dari persoalan kehidupan sehari-hari.
“Saya ingin semua orang tahu, harus ada yang dimulai kembali dari yang hilang. Nantinya akan ada single-single lain yang akan dijadikan dalam album Metafora (dirilis tahun depan),” beber Rendy, didampingi Music Director, Rachmat Dhani Yusuf dan Sutradara Musik Video, Febrian Sasano, SE.

Sejak kecil, Rendy Laks bercita-cita menjadi seorang penyanyi profesional. Berbagai perlombaan maupun festival menyanyi pernah ia ikuti dan dimenangkannya. Salah satu perlombaan yang pernah diikuti adalah ajang The Voice tahun 2012, dimana dalam acara ini, Rendy Laks sempat masuk di babak penyisihan.
“Memang sudah cita-cita saya menjadi penyanyi profesional. Dalam penggarapan musik dan video klipnya, sangat diluar ekspektasi, luar bisa dan keren,” imbuh Rendy Laks.
Sebelum berkarir sebagai dokter, Rendy Laks berharap mendapatkan beasiswa musik dari Konservatorium musik di Perancis. Namun beasiswa tersebut gagal diraih.
“Dengan berbekal kemampuan bermain piano, ia mengutak-atik imajinasi bunyi di dalam memorinya. Sekaligus menambah wawasan kosakata sebagai bekal penulisan lirik lagu,” jelasnya.

Tak ingin terlena kekecewaan, Rendy mengambil beasiswa studi kedokteran di FK Universitas Airlangga, Surabaya 2003. Pada tahun 2016, ia melanjutkan studinya di FK Universitas Brawijaya untuk mengambil spesialis kulit dan kelamin (Dermatology and Venereology).
“Konsepnya seperti kord Asian Romantic ala Korea. Dengan penggarapan musik terpisah di berbagai kota karena pandemi, seperti Rendy ambil vokal di Bandung, drummer di Bali, dan arrange musik di Malang,” ungkap Music Director, Rachmat Dhani Yusuf, yang dibantu musisi arek-arek Malang.
Di sela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa kedokteran dan seorang dokter. Pasca kelulusannya, Rendy Laks bergabung Orbit Band sebagai vokalis. Serta mengisi berbagai acara entertainment di Kota Malang. (rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja