Vaksin Dibawah Usia 12 Tahun, Pemkot Malang Tunggu Juknis Kemenkes

Ilustrasi vaksinasi anak remaja. (rhd) - Vaksin Dibawah Usia 12 Tahun, Pemkot Malang Tunggu Juknis Kemenkes
Ilustrasi vaksinasi anak remaja. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Wacana vaksin anak usia dibawah 12 tahun, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang masih menunggu instruksi resmi dari Kementerian Kesehatan.

Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif menjelaskan, meskipun Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sudah memberikan pernyataan. Bahwa vaksin Sinovac bisa digunakan untuk memvaksin anak, pihaknya menunggu petunjuk dan teknis resmi.

Bacaan Lainnya

“Kita menunggu regulasi Kementerian Kesehatan, petunjuk teknisnya seperti apa. Baru kita laksanakan di Kota Malang,” seru dr Husnul Muarif, Rabu (3/11/0/2021).

Dinkes masih akan melakukan persiapan untuk menindaklanjuti update vaksin. Selanjutnya, mengkonfirmasi dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Malang terkait jumlah kepastian anak-anak yang akan divaksin.

“Saya akan konfirmasi dulu ya, umur 6 sampai 11 tahun itu usia PAUD TK sampai SD,” ungkapnya

Menurutnya, ketersediaan vaksin di Kota Malang belum bisa keseluruhan mengcover kebutuhan untuk anak-anak. Karena jenis vaksin yang sementara diperbolehkan untuk anak hanya Sinovac dan Astrazeneca.

“Yang sudah melewati uji klinis baru Sinovac, dan vaksin lain yang sudah. Pfizer belum keluar,” imbuhnya.

Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif. (rhd) - Vaksin Dibawah Usia 12 Tahun, Pemkot Malang Tunggu Juknis Kemenkes
Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif. (rhd)

Dikatakannya, ketersediaan vaksin sinovac di Kota Malang sudah mulai menipis. Untuk itu, Dinkes Malang mengejar di dosis kedua serta serbuan vaksin posyandu beberapa hari yang lalu.

“Jumlahnya Sinovac tinggal 36 ribu, sementara untuk Astrazeneca masih 28 ribu,” papar pria yang pernah menjabat sebagai Direktur RSUD Kota Malang ini.

Sementara, herd immunity dosis pertama capaian sudah 95 persen, dosis kedua sudah mencapai 76 persen, dan dosis ketiga hampir 96 persen.

Dengan lima jenis vaksin yang sudah digunakan, di antaranya Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, dan Sinopharm.

“Kalau Sinovac dan AstraZeneca itu yang biasa kita gunakan. Pfizer itu punyanya CTCorp, dimana dilaksanakan Transmart selama satu bulan dengan kapasitas 1.000 per hari. Kemudian Moderna untuk tenaga kesehatan, dan Sinopharm untuk disabilitas,” tandasnya.

Dilansir dari akun Instagram @kemenkes_ri, jumlah remaja seluruh Indonesia terdata 26.705.490, tervaksinasi dosis pertama sebanyak 4.400.884, sedangkan dosis kedua 3.474.733 atau sebesar 13,02 persen. (rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait