Malang, SERU.co.id – Kampung Tematik atau Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gerabah Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen terus bergeliat. Ada ciri khas yang berbeda dengan gerabah-gerabah di tempat lain, yakni terletak pada ornamen timbul.
Ketua Kampung Tematik Kampung Gerabah Penanggungan, Hariono menjelaskan, tetap tidak bisa dipungkiri semua gerabah bagus. Tetapi gerabah Penanggungan menampilkan ciri seni dekorasi sendiri. Ciri khasnya berada pada ornamen yang membentuk tonjolan atau timbul.
“Ornamen timbul ini yang membuat berbeda dari yang lain. Jenis motifnya bermacam-macam, ada flora fauna,” seru Hariono, ditemui di Galeri Art Gerabah, Sabtu (23/10/2021).
Menurutnya, pembuatannya semi mencampur antara alat dengan menggunakan tangan sendiri. Karena ada beberapa ornamen yang mempunyai kerumitan tersendiri dalam proses pembuatan.
“Untuk bunga ini kita cetak, untuk tangkainya dari tangan,” ujarnya, sambil menunjukkan gerabah berornamen bunga.
Terkait potensi, ada kurang lebih 15 perajin dalam satu Kelurahan Penanggungan. Karena tempat produksi terpisah-pisah dan ingin menyatukan keguyubrukunan, maka dinamakan Paguyuban Perajin Gerabah Penanggungan. Tujuannya, agar tetap dalam satu kesatuan perajin gerabah penanggungan.
Produksi selama ini tergantung pada pesanan dari konsumen. Pesanan juga berasal dari luar kota, seperti Gresik, Surabaya, dengan omzet puluhan juta.
“Biasanya perajin mungkin rata-rata Rp25 jutaan,” terangnya.
Tepat kemarin, pihaknya mengadakan ‘Festival Lempung Agung’ untuk mengangkat jenis kerajinan gerabah yang ada di Kota Malang umumnya, khususnya di Kelurahan Penanggungan sebagai sentra produksi gerabah.
Rangkaiannya mulai dari membuat gerabah hingga memandikan gerabah ke Sungai Brantas tepat di samping galeri. Diiringi musik tradisional dan anak-anak yang mandi di sungai, menambah keasyikan tersendiri bagi pengunjung yang ikut hadir.
Dimana tujuan festival untuk melestarikan kerajinan seni gerabah itu sendiri. Selain sebagai wisata edukasi pembelajaran dan wisata lingkungan.
“Kerajinan gerabah ini banyak dilupakan, padahal ini penting. Tujuan festival, supaya lebih mengedukasi generasi muda agar lebih mengerti dan memahami apa sebenarnya gerabah itu,” pungkasnya. (adv/jaz/rhd)
Baca juga:
- Indonesia Bungkam China 1-0 di GBK, Jaga Asa Lolos ke Babak Keempat
- Dokter AY Segera Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Pelecehan Seksual
- Wali Kota Batu dan Ketua TP PKK Takziah ke Kediaman Adelia Savitri Beri Bantuan Beasiswa Kuliah
- Wali Kota Batu Lantik Dewas & Direksi Perumdam Among Tirto Masa Bhakti 2025-2030
- PPPK Kabupaten Malang Kini Terima Gaji Melalui BPR Artha Kanjuruhan