Malang, SERU.co.id – Gandeng Kodam V/ Brawijaya, Universitas Widyagama (UWG) menggelontorkan 2.000 vaksin sinovac dosis pertama kepada mahasiswa dan warga sekitar.
Rektor UWG, Dr Agus Tugas Sudjianto ST MT menyampaikan, kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan kali ini bertujuan untuk turut mensukseskan program pemerintah dalam mewujudkan herd immunity.
“Pada akhir tahun ini pemerintah menargetkan 70 persen masyarakat telah divaksin agar terbentuk herd immunity. Jadi kita dukung program pemerintah tersebut,” seru Agus Tugas, sapaan akrabnya, ditemui disela vaksinasi, Sabtu (18/9/2021).
Selain itu, lanjut Agus, meskipun trennya sudah menurun, namun hingga saat ini penyebaran virus covid-19 masih terjadi. Karenanya, vaksinasi tetap harus dilakukan, terutama bagi mahasiswa UWG yang tidak lama lagi akan mulai menjalani perkuliahan tatap muka secara terbatas.
“Kita sudah berlakukan tatap muka secara hybrid. Ketika mahasiswa kuliah tatap muka, maka salah satunya harus melampirkan surat keterangan telah divaksin. Kemungkinan kuliah tatap muka akan kami lakukan setelah ujian tengah semester, sambil melihat kondisi penyebaran covid di Kota Malang seperti apa,” ungkapnya.
Agus menambahkan, vaksinasi bekerjasama dengan Kodam V Brawijaya ini sebenarnya merupakan sesi yang pertama. Karena berikutnya pada bulan Oktober, UWG akan kembali mengadakan vaksinasi massal dengan menggandeng Projo.
“Jadi pada bulan Oktober mendatang akan ada lagi kegiatan vaksinasi sesi kedua sebanyak 5.000 dosis,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni Widyagama Malang (IKAWIGA), H Moh Supriyadi ST MT menyebutkan, kegiatan vaksinasi kali ini sebenarnya diinisiasi oleh IKAWIGA melalui Universitas.
“Setelah berkoordinasi, bulan lalu IKAWIGA melalui Pak Rektor berkirim surat ke Pangdam agar bisa mendapatkan jatah vaksin. Akhirnya baru minggu kemarin kami direstui untuk bisa melakukan vaksinasi,” akunya.
Menurutnya, banyak sekali mahasiswa maupun masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin. Terbukti, baru beberapa jam saja diumumkan dengan pendaftaran melalui sosial media, kuotanya langsung habis.
“Kita umumkan melalui sosial media, ternyata peminatnya sangat luar biasa. Pendaftaran dibuka hanya 2 jam, kuota langsung penuh seribu. Kemudian dibuka pendaftaran lagi sekitar satu jam sudah penuh lagi,” bebernya.
Sementara itu, salah satu peserta vaksin asal Sukun, Nadia mengaku, pelaksanaan vaksin berjalan lancar, meskipun awalnya ia sempat merasakan takut saat akan disuntik.
“Sempat takut karena memang saya takut suntik. Tapi beruntung dari panitia ada yang menenangkan dengan mengajak bercanda, jadi saya bisa agak rileks,” akunya. (lid/rhd)