Batang, SERU.co.id – Seorang perangkat desa di Wonobodro, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang bernama Sudirno tewas gantung diri. Mayat Sudirno ditemukan di sebuah rumah kosong tergantung pada Selasa (14/9/2021). Ia diduga mengakhiri hidupnya lantaran tertekan usai memakai uang Program Keluarga Harapan (PKH) untuk foya-foya.
Tak jauh dari lokasi, warga menemukan surat wasiat yang diduga ditulis oleh Sudirno. Dalam surat itu, tertulis kemana uang PKH digunakan. Penulis juga meminta maaf kepada istri dan anaknya.
“Duit wis tak bagi di wadon2,
(Uang sudah saya bagikan ke para wanita)” bunyi surat yang ditulis dengan huruf kapital.
Sang penulis juga menegaskan jika keluarganya tidak memiliki sangkut paut masalah hutang, melainkan hanya masalahnya sendiri. Ia menuliskan, uang PKH milik warga sudah dihabiskan untuk pemandu lagu, PSK, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
“TAPI NEK DUIT PKH SE WONG GERLANG ENTEK NANG PL PL KARO PSK-LSM.
(Tapi kalau uang PKH milik orang (desa) Gerlang, sudah habis di PL (pemandu lagu) dan PSK dan LSM),” dalam lanjutan surat itu.
Sudirno diketahui bukan merupakan warga Desa Gerlang. Ia bertugas sebagai agen pencairan bansos PKH bagi warga Desa Gerlang.
Kepala Desa setempat, Sri Indahsari membenarkan surat tersebut merupakan surat wasiat dari almarhum. Kendati demikian, Sri mengaku tidak mengetahui perilah masalah uang PKH yang digunakan Sudirno. Ia menyebut, Sudirno sudah beberapa hari tidak masuk kantor.
“Kalau saya tanya, jawabannya itu masalahnya sendiri, tidak usah ikut-ikut, malah ikut pusing. Begitu katanya,” kata Sri dikutip dari Radar Semarang. (hma/rhd)
Baca juga:
- Fatayat NU Kota Batu Siap Dukung Visi Misi Kepala Daerah
- DKP Kabupaten Malang Targetkan 42 Kelompok B2SA, Dorong Kesejahteraan Lewat Berkebun
- Mensos Hadiri Peringatan HLUN 2025 di Jember, 4.000 Lansia Senam Massal
- Ribuan Buruh Siap Geruduk Istana Merdeka Tuntut Perlindungan di Tengah Gelombang PHK
- Karate Championship Piala Dandim 0833 Ajang Pencarian Bibit Unggul Atlet Nasional Internasional