Begini Alur Pengajuan dan Droping Vaksinasi Pelajar di Kota Malang

Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif beberkan vaksinasi pelajar. (jaz) - Begini Alur Pengajuan dan Droping Vaksinasi Pelajar di Kota Malang
Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif beberkan vaksinasi pelajar. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Vaksin bagi pelajar SMA sederajat terus digenjot menyusul Pembelajaran Tatap Muka (PTM) uji coba. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mengakui pengajuan memang melalui pihaknya, tetapi bisa jadi droping melalui kepolisian.

Kadinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, pengajuan vaksinasi bagi pelajar melalui Dinkes, dan updating data melalui Dinas Pendidikan Kota Malang bagi SD dan SMP. Kemudian disampaikan berapa kuota sasaran akan diajukan ke provinsi bagi siswa SMA sederajat.

Bacaan Lainnya

“Pelaksanaannya sudah ada Unisma, Polresta Makota, untuk mengcover adik-adik SMA-SMK sederajat,” seru dr Husnul Muarif, di Balaikota Malang.

Suasana vaksinasi pelajar di Polkesma. (jaz) - Begini Alur Pengajuan dan Droping Vaksinasi Pelajar di Kota Malang
Suasana vaksinasi pelajar di Polkesma. (jaz)

Menurutnya, pengajuan vaksin pelajar tingkat SMA sederajat dan pondok pesantren bisa di Unisma. Dimana pelajar SD dan SMP sudah berjalan, dengan vaksinasi secara bertahap dikoordinir oleh Polkesma. Target bulan September bisa rampung dalam menyambut Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

dr Husnul menambahkan, selain serbuan vaksinasi, bagi masyarakat yang belum atau ingin mendapatkan vaksin dosis pertama, bisa mendaftar ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) klinik dan rumah sakit berbasis wilayah.

“(Fasyankes) yang menyelesaikan dosis II nya, akan mengerjakan dosis I. Katakanlah Klinik Irma dia mengampu beberapa kelurahan,” pungkas dokter yang pernah menjabat sebagai Direktur RSUD Kota Malang ini.

Sementara, Kesiswaan SMAN 4 Malang, Dony Andri Setiawan MPd menuturkan, sebelum vaksinasi di sekolah hari ini, pengajuan vaksinasi melalui Dinas Kesehatan Kota Malang. Data siswa untuk vaksinasi butuh diupdate, karena ada sebagian yang sudah tervaksin secara mandiri.

“Kami harus mengupdate data terus. Terakhir, per minggu kemarin data siswa kita rekap dan kita sampaikan,” ujar Dony, sapaan akrabnya, kepada SERU.co.id.

Pihaknya mengaku, lebih nyaman dan mudah jika vaksinasi di sekolah masing-masing. Karena jika ditempatkan di gerai vaksin, misalnya di Poltekkes, dikhawatirkan siswa sulit dikondisikan pasca vaksin, seperti keluyuran atau lainnya.

Sebelumnya, beberapa hari yang lalu ada orang tua siswa yang mengusulkan vaksin agar direalisasikan. Hingga akhirnya bisa terlaksana hari ini.

“Mengusulkan ke dinkes sudah lama, satu bulanan,” pungkasnya. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait