Polresta Makota-Pemkot Malang Siap Tuntaskan Dugaan Penggelapan Insentif

Kapolresta Malang Kota dimintai keterangan dugaan pungli. (jaz) - Polresta Makota-Pemkot Malang Siap Tuntaskan Dugaan Penggelapan Insentif
Kapolresta Malang Kota dimintai keterangan dugaan pungli. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Dugaan pungli sampai penggelapan insentif pemakaman covid-19 di Kota Malang masih berlanjut. Kepolisian dan Pemkot Malang berkomitmen menyelesaikan kasus tersebut tidak pandang bulu.

Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto SIK MSi mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi terkait informasi tersebut. Tindakan lebih lanjut akan bekerjasama dengan Pemkot Malang mendalami masalah dugaan insentif, karena di Pemkot ada Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).

Bacaan Lainnya

“Ini harus ada pendalaman dan kita ketahui harus ada disitu keterlibatan dari APIP-nya. Apabila memang terjadi pungli, disitu punya inspektorat sendiri di pemerintah kota,” seru AKBP Budi Hermanto.

Buher, sapaan akrabnya menambahkan, selain dengan Pemkot Malang juga akan berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri Kota Malang. Karena kepolisian tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani kasus ini.

“Kita melihat adakah unsur kesengajaan ataupun tidak, masih dalam proses penyelidikan,” terang lulusan Akpol 2000 berpengalaman dalam bidang reserse ini.

Suasana pemakaman di salah satu Kecamatan Blimbing. (jaz)

Lain halnya, Walikota Malang, Sutiaji mengaku, pungli di pemakaman protokol covid-19 telah melanggar hukum dan kemanusiaan. Siapapun yang menciderai keadilan harus diproses secara hukum.

“Hak-hak orang diambil bahwa itu harus dikawal dan dikasih pembelajaran,” ungkapnya, selepas peninjauan pra Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMPN 5 Malang.

Sutiaji menjelaskan, akan mengawasi sekaligus mengawal proses penyelidikan. Terlebih kepada pihak-pihak yang bersangkutan, seperti inspektorat dan pihak yang berwenang.

“Kalau dinasnya sudah minta pada inspektorat melakukan itu,” timpalnya.

Tidak hanya itu, Pemkot Malang telah menginstrusikan kepada Camat dan Lurah untuk menginventarisir masyarakat yang melakukan pemakaman mandiri. Paling cepat besok akan dibeberkan jumlah warga yang benar-benar meninggal dengan pemakaman berprotokol.

“Insyaallah 57 kelurahan, besok mungkin ada laporan. Akan kita lakukan croscek,” pungkas pria penghobi badminton ini. (jaz/rhd)


Baca juga:

Pos terkait