Percepat Vaksinasi Kewilayahan, Begini Penjelasan Kadinkes Kota Malang

Ilustrasi vaksinasi massal berbasis kewilayahan. (jaz) - Percepat Vaksinasi Kewilayahan, Begini Penjelasan Kadinkes Kota Malang
Ilustrasi vaksinasi massal berbasis kewilayahan. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Vaksinasi massal kewilayahan di masing-masing kecamatan pekan ini terus bergulir. Perbedaan di masing-masing kecamatan terletak di kesiapan kecamatan yang ditempati.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif mengungkapkan, vaksinasi sebelumnya telah dilaksanakan di Kecamatan Blimbing 2.300 dosis, Graha Cakrawala Lowokwaru 1.600 dosis dan Kecamatan Klojen 1.200 dosis. Terbanyak kali ini bertempat di Kecamatan Kedungkandang 5.000 dosis.

Bacaan Lainnya

“Pertama, kesiapan dari wilayah, kebetulan Kecamatan Kedungkandang camatnya siap 5.000 dosis. Kedua, kebetulan vaksinnya tersedia,” seru dr Husnul Muarif, di halaman Gor Ken Arok, Minggu (29/8/2021).

Dokter yang pernah menjabat Direktur RSUD Kota Malang ini mengaku, dua faktor tersebut menjadi acuan bisa terselenggara. Selain itu, vaksinasi akan terus berlanjut setiap hari Sabtu atau Minggu melihat ketersediaan vaksin.

Ada 170 tenaga kesehatan, vaksinator, petugas PIC-R, dan skrining yang diterjunkan vaksinasi massal di Gor Ken Arok. Tidak hanya dari puskesmas setempat, rumah sakit dan klinik, tetapi juga berasal dari Satgas Covid-19 salah satu ormas Islam.

Menurut dr Husnul, ini masih dosis pertama. Rencananya dosis kedua juga dilakukan di lokasi yang sama. Jika ada beberapa tidak lolos skrining, maka akan ditunda dan diberi kesempatan minggu selanjutnya untuk vaksin.

“Jadi dia juga divaksin sesuai di wilayahnya masing-masing,” bebernya.

Dalam kesempatan itu, Jubir Satgas Covid-19 Kota Malang ini mengatakan, per 27 Agustus 2021 update dosis pertama sudah 57, 32 persen, dosis kedua 30,15 persen dari jumlah penduduk Kota Malang 880 ribu orang. Sementara vaksinasi booster khusus nakes dosis tiga sudah 67,90 persen.

Untuk mengejar ketimpangan dosis pertama dan kedua, pihaknya bakal mengejar angka yang belum tervaksin. Dikejar melalui fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), baik di puskesmas, klinik maupun rumah sakit. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait