Pemkot Malang Terima Perwakilan Kemenko Marves H-1 Kunjungan Luhut

Walikota didampingi Wawali menyampaikan kondisi yang sebenarnya di Kota Malang kepada perwakilan Kemenko Marves. (jaz) - Pemkot Malang Terima Perwakilan Kemenko Marves H-1 Kunjungan Luhut
Walikota didampingi Wawali menyampaikan kondisi yang sebenarnya di Kota Malang kepada perwakilan Kemenko Marves. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Pemkot Malang menerima kedatangan perwakilan Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Menko Marves di Balaikota Malang. Permasalahan yang ada di lapangan disampaikan sesuai fakta dan kondisi.

Walikota Malang, Drs H Sutiaji mengungkapkan, kapasitas Safehouse dari 95 bisa ditambah hingga 225 bed mulai bulan Juli kemarin. Hanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum terpenuhi untuk isolasi terpusat (isoter).

Bacaan Lainnya

“Kita upayakan saja di Safehouse Jalan Kawi, kita taruh disana,” seru Sutiaji, di Gazebo, Balaikota Malang, Kamis (12/8/2021)

Selain melakukan rekrutmen, akan ada penambahan bed rujukan. Serta (Intensive Care Unit) yang sudah dibicarakan langsung dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

“Kami tambah mungkin 50 bed, sudah bekerjasama dengan samator,” beber pria penyuka makanan pedas ini.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Septian Hario Seto menuturkan, wilayah aglomerasi Malang Raya sama halnya dengan aglomerasi di daerah lainnya. Seperti di Solo Raya, angka penurunan terjadi ketika transmisi komunitasnya rendah.

“Kalau komunitas itu sudah banyak, sangat sulit. Seperti di DKI Jakarta, akan sulit menjangkau ke kecamatan-kecamatan,” ungkapnya.

Terkait data di Malang Raya, tercatat beberapa minggu kemarin menembus di angka 6.400. Belum lagi isoman yang berada di masing-masing rumah mempunyai resiko yang tinggi, jika tidak mengetahui treatment yang benar.

“Cenderungnya isoman terlalu tinggi, tren kematian akan terjadi,” ungkapnya.

Menurutnya, resiko penularan isoman lebih tinggi jika masih dalam satu rumah. Orang yang isoman bisa menularkan ke keluarga atau bahkan ke tetangga sekitar. Hal ini menjadi evaluasi tambahan, agar isoman ditempatkan di isolasi terpusat.

“Penulurannya tinggi, karena banyak isoman yang menularkan ke tetangga. Kekurangannya isoman satu, ekonomi mati karena disekat, dan penularan tetap tinggi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, terkait permasalahan isoter sudah berkoordinasi dengan Universitas Brawijaya. Nantinya tenaga kesehatan (nakes) juga bisa mengambil dari Politeknik Kesehatan Malang, serta bisa dari mahasiswa kelas akhir kedokteran untuk bisa direkrut menjadi relawan nakes.

“Atau nakes dari sekolah lain di masa lulusan akhir. Skillnya tidak perlu expert karena hanya mengawasi gejala ringan saja,” pungkasnya. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait