Malang, SERU.co.id – Vaksinasi massal masih menjadi perburuan masyarakat, terlihat dari tingginya animo dan antrian yang mengular. Merespon hal ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang telah berkoordinasi kepada Dinkes Pemerintah Provinsi Jawa Timur, mengingat stok yang sudah menipis.
Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif mengungkapkan, sementara ini vaksin sudah masuk di dosis kedua. Dimana 3.200 dosis kedua habis dalam dua sampai tiga hari. Hal ini sudah disampaikannya ke Dinas Kesehatan Pemprov Jatim.
“Vaksin dari jumlah penduduk 70 persen, herd immunity itu sekitar 590 ribu targetnya. Kita masuk didosis satu sekitar 260-an ribu. Sementara dosis dua 55 ribuan. Total kemarin masih 365 ribu dosis,” seru dr Husnul.
Pihaknya belum bisa memastikan suplai kedatangan vaksin. Ditanya soal jenis apa yang digunakan kedepan, mengikuti apa yang didistribusikan kepada masyarakat.
“Datang lagi. Kapannya belum tahu, mudah-mudahan cepat. Jenisnya kita tidak bisa tentukan. Apa yang datang ya itu yang kita gunakan,” ujar dr Husnul.
Diketahui capaian dosis kedua di Jatim maaih rendah, hanya dikisaran 10 persen. Dinkes Kota Malang menuturkan, data warga semua sudah ada, tinggal ketersediaan vaksin dari pusat terbatas. Hal ini tidak hanya dialami di Kota Malang, tetapi juga luar daerah merasakan hal sama.
“Memang distribusi vaksin masih terbatas. Dan daerah lain itu sama, masih mengeluh,” pungkas dokter yang pernah menjabat sebagai Direktur RSUD Kota Malang ini.
Sementara, Walikota Malang, Drs H Sutiaji menjelaskan, angka kematian semakin tinggi harus disadari oleh masyarakat. Pengadaan berbagai fasilitas sarana prasarana oleh pemerintah harus didukung masyarakat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).
“Tanggungan kita luar biasa, mendatangkan vaksin bertubi-tubi. Hari ini Pak Presiden meminta Dinas PUPR agar BOR (Bed Occupancy Rate) diperkecil dengan penambahan bed,” ujarnya.
Pemkot Malang berupaya mencanangkan kembali Malang Herbal dan Malang Berbagi. Karena dari hari ke hari, pemerintah semakin mempunyai tanggungan yang begitu banyak. Mulai dari pengadaan vaksin dari luar negeri, sampai sarana prasarana pasien Covid-19.
Ketangguhan dimasing-masing kelurahan akan diperkuat. Salah satunya kedepan, akan subsidi oksimeter untuk diberikan di tiap-tiap kelurahan. Supaya penanganan pasien yang terpapar bisa lebih baik. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Seorang Lansia di Tumpang Tewas Terbakar di Dalam Rumahnya
- Gaji ke-13 untuk ASN dan Pensiunan Cair Mulai 2 Juni 2025
- Harga BBM di Shell, BP, Vivo dan Pertamina Kompak Turun Mulai 1 Juni 2025
- Babinsa Kedungkandang Bersama Warga Kerja Bakti Bersihkan Saluran Air
- Kemenkes Imbau Masyarakat Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia